Fajar di Maumere: Kelompok Kecil yang Selalu Setia Berdoa untuk Panggilan Hidup Religius

0
524 views
Syering isi Kitab Suci dalam kelompok.

Awal berdiri

PADA tahun 2006, Pater Rosario Taliano SDV, Misionaris pertama Vokasionis Indonesia, membuka sebuah komunitas baru di Maumere, Flores, NTT, bagi para frater Vokasionis yang hendak melanjutkan masa formasi dan studi filsafat di STFK Ledalero, Maumere.

Setelah beberapa tahun berada di komunitas baru ini, Pater Rosario bersama rekan formatornya (Pastor Hermogenes Sargado SDV) berinisiatif mengundang dan mengkoordinasi umat di wilayah setempat (anak-anak, remaja dan orang tua) untuk bergabung di dalam sebuah kelompok yang diberi nama Teman-teman Pater Justin (Father Justin Friends).

Awalnya hanya sedikit orang yang tergabung di dalam kelompok ini. Akan tetapi secara pelan-pelan perkembangannya semakin mengagumkan; baik secara kualitas maupun kuantitas.

Dengan melihat kemajuan yang begitu signifikan, para anggota dari kelompok ini pun memutuskan untuk membentuk sistem kepengurusan internal kelompok yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekertaris. dan Bendahara.

Pada saat yang sama dan atas persetujuan semua anggota kelompok, mereka menetapkan FAJARsebagai nama dari kelompok.

Kelompok FAJAR ini secara resmi didirikan pada 29 Januari 2013 di Komunitas Biara Vokasionis Santa Familia Wairpelit, Maumere.

Nama adalah tanda

Ada dua alasan penting yang menjadi titik refleksi berkaitan dengan pemilihan nama FAJAR.

Pertama, FAJAR merupakan akronim dari Father Justin Friends. Nama ini hendak memberikan identitas baru bagi mereka. Mereka adalah bagian dari keluarga besar Vokasionis, putra-putri dari Pater Justin. Mereka berjalan bersama para Vokasionis terutama dalam berkarya demi panggilan hidup membiara.

Kedua, nama FAJAR ini mengandung sebuah harapan serentak rasa optimis yang tinggi bahwa kehadiran mereka mampu memancarkan cahaya bagi sesama; terutama bagi kaum muda Katolik untuk semakin mendekatkan diri dengan Gereja dan aktif dalam berbagai kegiatan gereja demi terbinanya iman yang semakin kokoh.

Melalui nama FAJAR ini,  juga mereka berkomitmen untuk mampu menghadirkan cahaya bagi semua orang yang sedang dirundung oleh kesusahan, putus asa, dan rasa sedih.

Komitmen-komitmen ini disalurkan  lewat aneka kegiatan sosial karitatf yang menjadi rutinitas dari kelompok.  

Berolahraga bersama untuk membina keakraban.

Karya pelayanan FAJAR

Roh yang menginpirasi seluruh kegiatan dan karya dari FAJAR ini adalah karisma dari Pater Justin Russolillo sendiri (Pendiri Kongregasi Vokasionis) yakni berdoa bagi panggilan; khususnya panggilan hidup membiara. Tugas utama mereka adalah berjalan bersama para Vokasionis untuk membantu seseorang dalam menemukan panggilan hidupnya, khususnya mengarahkan setiap orang yang memilki benih panggilan hidup membiara.  

Maria Sisilia, Ketua Umum FAJAR, mengisahkan bahwa di Maumere, kelompok ini berkembang pesat di wilayah Paroki Roh Kudus Nele dan Paroki St. Fransiskus Xaverius Koting. Juga mulai berkembang di wilayah Paroki St. Mikhael Nita dan Paroki Hati Kudus Yesus yang Maha Kudus Ili, Nara.

Kehadiran FAJAR di wilayah-wilayah ini disambut dengan baik dan secara hangat oleh masing-masing Pastor Paroki dan umat setempat.

Lebih lanjut, perempuan yang akrab disapa Ibu Titin ini menjelaskan ada begitu banyak kegiatan yang dijalankan oleh kelompok FAJAR, baik yang berbasis rohani maupun berbasis sosial.

Pertama-tama dan terutama, mereka menghidupi kharisma Kongregasi Vokasionis yakni berdoa dan berkarya bagi panggilan. Biasanya di malam Minggu, mereka berkumpul bersama untuk berdoa bagi panggilan hidup membiara.

Pentas seni.

Di akhir bulan mereka mengadakan rekoleksi bersama, sharing Kitab Suci yang didampingi langsung oleh para Pastor dan Frater Vokasionis. Tidak hanya itu, pada waktu tertentu mereka mengadakan ziarah bersama, mengujungi tempat-tempat kudus yang berada di wilayah Keuskupan Maumere dan sekitarnya. 

Anggota kelompok FAJAR juga secara aktif mengambil bagian dalam menanggung liturgi (koor, ajuda, lektor) pada hari Minggu dan perayaan-perayaan liturgi lainnya.

Kegiatan lainnya

Selain aktif dalam kegiatan-kegiatan rohani seperti ini, FAJAR juga mempunyai agenda khusus dalam kegiatan-kegiatan sosial karitatif. Beberapa di antaranya yang sering dijalankan adalah kunjungan persaudaraan di Rumah Tahanan Maumere dan beberapa panti jompo dan panti asuhan yang ada di ada di dalam wilayah kota Maumere.

Mereka juga menyiapkan waktu khusus untuk mengadakan rekreasi dan olahraga bersama.  

Menarik bahwa melalui kegiatan kunjungan seperti ini, mereka secara langsung membangun komunikasi dengan orang-orang yang sedang membutuhkan perhatian dari sesamanya.

Kami hadir di samping mereka, mendengarkan curahan hati mereka dan menghiburi mereka. Terkadang dari mulut mereka terucap satu-dua pesan penuh makna yang menjadi inspirasi bagi kami.  

Sedangkan Edeltrudis Patrisia Soge dkk mengaku sangat beruntung bisa bergabung di dalam kelompok ini.

Mereka telah memperoleh banyak hal yang berfaedah dari FAJAR. Melalui kelompok ini, kami dibina untuk membangun semangat persaudaraan dan kerjasama yang baik, membangun sikap peduli dengan sesama, terlebih khusus mereka yang sedang mengalami berbagai macam penderitaan.

Di samping itu, lanjut Patrisia, kegiatan-kegiatan yang telah diselenggarakan oleh FAJAR selama ini benar-benar membantu mereka untuk menggunakan waktu seefektif mungkin terutama dalam mengembangkan talenta yang dimiliki.

Misalkan saja bermain musik, bernyanyi, membina mental untuk berbicara di depan publik melalui sharing Kitab Suci dan terutama membantu kami untuk membina kehidupan dalam iman yang teguh.

Yang lebih membahagikan bagi mereka adalah beberapa pemuda dan pemudi dari anggota FAJAR yang telah memutuskan masuk biara. Kami pun terus mendukung dan berdoa bagi mereka sehingga cita-citanya kelak tercapai. 

Membaca perkembangan zaman

Paus Fransiskus dalam seruan Apostoliknya “Kristus Hidup” (Christus Vivit) yang ditujukkan bagi orang-orang muda dan seluruh Umat Allah menyajikan secara jelas situasi-situasi keruh yang secara dominan menghancurkan hidup dan masa depan dari para kaum muda di zaman sekarang.

“Banyak anak muda yang hidup dalam situasi yang diwarnai oleh peperangan dan menderita kekerasan dalam berbagai bentuk yang tak terhitung banyaknya: penculikan, pemerasan, kejahatan yang terorganisir, perdagangan manusia, perbudakan, eksploitasi seksual, dll. Kaum muda lainnya, karena imannya, mereka mengalami kesulitan untuk menemukan tempat di masyarakat mereka dan menderita berbagai jenis penganiayaan, hingga kematiannya.” (Christus Vivit, No. 72).

Seruan Bapa Suci ini benar-benar menggambarkan kecemasan dan rasa prihatin dari kita semua akan situasi krisis yang tengah menimpah kehidupan kaum muda saat ini.

Sehingga, pada hemat saya, kehadiran kelompok-kelompok kecil seperti FAJAR mampu memberi suatu dampak yang positif dalam membina dan membangun perkembangan iman dari seseorang.

Boleh dikatakan bahwa FAJAR merupakan salah satu wadah yang efektif yang senantiasa memberi peluang bagi setiap orang khususnya anak-anak muda untuk menjadi pribadi yang kreatif dan berkualitas dalam berbagai aspek sehingga mereka mampu meminimalisir segala bentuk tantangan zaman yang datang silih berganti.

Oleh karena itu, semoga kelompok ini terus setia dan makin dahsyat menjala anak-anak, kaum muda dan orangtua untuk menjadi seoarng katolik yang berkualitas, yang mengenal identitas ke-katolik-annya dengan baik dan mampu mengamalkannya dalam tindakan nyata.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here