Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya Jakarta: Tetap Sehat dan Produktif Saat Lansia (1)

0
66 views
Empat dokter menjadi narasumber kegiatan perbincangan tentang merawat kesehatan kaum lansia. Talkshow berlangsung di Auditorium Klara Assisi di Kampus Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya Jakarta di kawasan Pluit, Jakarta Utara, 26 September 2024. (FKIK Unika Atma Jaya Jakarta)

MENJADI tua itu pasti. Ini merupakan sebuah keniscayaan. Melekat erat pada eksistensi makhluk ciptaan. Termasuk kita: manusia, mahluk ciptaan Tuhan yang secitra dengan-Nya. Tapi juga berlaku untuk semua makluk hidup lainnya: flora, fauna, dan binatang.

Ilustrasi: Orangtua dan anak.

Namun yang khas pada kita -manusia- adalah kemampuan sejauh mana kita mampu “merancang” masa depan kita. Nanti saat lansia, meski sudah tua-renta, namun masih mampu hidup tetap sehat, mandiri, dan syukur-syukur juga tetap bisa aktif dan produktif.

Ini pokok penting yang kiranya layak menjadi perhatian kita semua. Tentu saja, kalau kita berkeinginan masih tetap sehat dan produktif, manakala kerentaan sudah menjadi bagian eksistensial keseharian kita.

Membahas lansia dari perspektif kedokteran

Tema besar dan menarik ini digagas secara ilmiah oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unika Atma Jaya di Kampus FKIK Pluit, Kamis 26 September 2024 pekan lalu.

Dibahas secara lebih spesifik sesuai topik talkshow bertitel “Siapkah Jadi Lansia? Masih Tetap Sehat, Mandiri, Aktif, dan Produktif”.

Hadir empat orang narasumber dalam perbincangan soal lansia yang tetap sehat, mandiri, aktif, dan produktif ini adalah empatdokter. Ke-4 dokter yang menjadi narasumber dalam sesi perbincangan tentang lansia yang sehat dan aktif-produktif ini adalah:

Empat dokter bicara tentang bagaimana sebaiknya kita merancang masa depan kita sebagai lansia nantinya. Perbincangan ini terjadi di Kampus Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya Jakarta di kawasan Pluit, Jakarta Utara, 26 September 2024. (FKIK Atma Jaya)
  1. dr. L. Grace Tumbelaka, Sp.KO, Subsp. ALK (K) bicara tentang “Olahraga yang Pas untuk Lansia”.
  2. dr. Luse Sp.PD, K-EMD, FINASIM tentang “Sindroma Metabolik (Hipertensi, Dislipidemia, DM) pada Lansia”.
  3. dr. Hadiyanto MKM, Sp.KKLP, FISPH FISCM tentang “Perawatan Paliatif di Rumah pada Lansia”.
  4. Dr.med, dr. Abraham Simatupang MKes tentang “Penggunaan Obat pada Lansia: Apa yang Harus Diperhatikan?”

Sebelum keempat dokter narsum itu tampil bicara di hadapan segenap kaum lansia -para peserta talkshow– dan para mahasiswa-mahasiswi FKIK Unika Atma Jaya Jakarta, Dekan Fakultas FKIK Dr. dr. Felicia Kurniawan MKes bicara dan memberi sambutan.

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya Jakarta: Dr. dr. Felicia Kurniawan MKes. (Unika Atma Jaya Jakarta)

Merancang “masa depan” lansia kita

Menjadi semakin tua dan menapaki keseharian hidup sebagai lansia, kata dia, sudah menjadi “nasib” kita semua. Meski demikian, kata Dr. dr. Felicia Kurniawan MKes, kita mesti “merancang” masa depan lansia kita masing-masing.

Dengan maksud dan tujuan, agar meski sudah renta karena “tuntutan” usia, namun kita masih mampu hidup sehat, aktif, mandiri, dan juga produktif. Maka talkshow ini mengarah ke topik penting yang amat relevan bagi segenap lansia dan mahasiswa FKIK – para peserta pendengar perbincangan ini.

Menyiapkan lansia sejak muda

Dalam sambutannya, Rektor Unika Atma Jaya Prof. Dr. Yuda Turana Sp.N (K) pertama-tama ingin menyapa para pendengar-peserta talkshow dari kalangan kaum lansia.

Sapaan hangat ini menjadi sangat relevan, ungkap dokter ahli syaraf ini, karena dia ingin mengajak kaum lansia bersyukur. Atas karunia dan rahmat dari Tuhan berupa anugerah hidup panjang.

“Dan tentu saja juga masih sehat dan produktif, sehingga masih sanggup datang ke FKIK Unika Atma Jaya di Pluit untuk mendengarkan paparan tentang serba-serbi hidup sehat dan produktif saat sudah lansia ini,” paparnya.

Rektor Unika Atma Jaya Jakarta Prof. Dr. dr. Yuna Turana Sp.N (K) memberi sambutan pembukaan di acara perbincangan tentang usia lanjut dan kaum lansia. (FKIK Unika Atma Jaya Jakarta)

Hanya ada dua kemungkinan

Mengapa rasa syukur itu mesti kita lakukan?

Itu karena hanya ada dua kemungkinan dalam meniti perjalanan hidup manusia, demikian ungkap Prof. Yuda Turana. Yakni, kita bisa mati muda atau malah diberikan umur panjang dan kini menjadi lebih tua seperti sekarang ini.

“Mensyukuri karunia karena diberikan usia panjang itu baik adanya. Namun, yang juga penting adalah bagaimana di usia lansia ini bapak-ibu sekalian masih mampu hidup sehat, mandiri, aktif dan produktif. Ini juga harus kita syukuri sebagai karunia dari Tuhan,” tegas Prof. Yuda Turana di depan audiens peserta talkshow.

Menjadi sangat penting dan relevan dalam bicara pentingnya kita “merancang” masa depan hidup sebagai lansia adalah menjaga pola hidup macam apa yang dijalani sekarang ini.

Lebih tegas lagi, kata Prof. Yuda Turana, adalah apa yang mesti kita praktikkan dalam keseharian hidup sejak usia “dini” (baca: umur muda) agar saat lansia nanti kita masih hidup sehat, mandiri, aktif dan produktif.

Kampus Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya Jakarta di kawasan Pluit, Jakarta Utara. (FKIK Atma Jaya Jakarta)
Wajah depan kampus Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya Jakarta di kawasan Pluit, Jakarta Utara. (Mathias Hariyadi)

Maka, perbincangan tentang usia lanjut jadi menarik dan penting, Karena yang kita bahas di acara talkshow ini beragam. Untuk itulah, keempat narsum akan bicara soal hal-hal penting tersebut di forum FKIK Unika Atma Jaya Pluit, Jakarta Utara.

Apalagi, kata Prof. Yuda, salah satu keunggulan FKIK Atma Jaya dan RS Atma Jaya adalah memberi perhatian serius tentang bagaimana kita sebagai lansia nantinya tetap bisa hidup sehat, mandiri, dan juga produktif.

Talkshow bertema lansia ini berlangsung di Auditorium Klara Assisi FKIK Atma Jaya Pluit, Jakarta Utara. Perbincangan soal merawat hidup kaum lansia ini digawangi oleh Dr. Apt. Lusy Noviani S.Si, MM sebagai moderator. Dan didukung oleh Dr. Jojor Lamsihar Manalu S.Si, MT dan dr. Eva Suryani Sp.K. (Berlanjut)

Baca juga: Yayasan Senior Efata Indonesia: Eksitensi Kaum Lansia bersama Lingkungan Setempat (2)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here