BERIKUT ini terjemahan komentar dan dialog di atas panggung dalam bahasa Indonesia saat berlangsung tayangan The Voice of Germany
Bermula setelah Claudia menyanyi pertama kali.
- Pelukan pertama dengan juripria: Senang berkenalan dengan anda. Anda inni luar biasa.
- Claudia: Terima kasih
- Teriakan penonton “Zugabe“ (dalam bahasa Jerman) yang artinya: “Ulang lagi… ulang lagi…”
- Juri: Semua mau mendengar kamu ulang lagi (nyanyinya). Anda bersedia?
- Claudia: Ya… (Claudia menyanyi kedua kali) – dan lalu terjadilan standing ovation.
Menyusul dialog panjang dan diskusi para juri di atas panggung:
- Jury Rea: Halo… halo… halo.. Siapa namamu, asalmu dari mana?
- Claudia: Saya namanya Claudia Emmanuela Santoso, umur 18 tahun, sejak satu tahun in tinggal di Muenchen, dan saya berasal dari Indonesia.
- Rea: Terima kasih banyak. Anda punya suara luar biasa. Anda menghadiah kami sebuah kesempatan sangat luar biasa. Kalau dengar penyanyi-penyannyi lain, ya biasa saja, tetapi pada anda, orang mendengar hanya suara anda, hanya anda sendiri…Saya bisa katakan, kalau kita bisa langsung saja ke final. Sungguh tak bisa dipercaya… Luar biasa.
- Jury Alice: Boleh saya datang kepadamu Claudia?
- Claudia: Silahkan.
(Berdua berpelukan erat)
- Alice: Anda melihat wajah saya?
- Claudia: Ya.
- Alice: Baru pada tayangan kali ini saya sungguh menangis untuk pertama kali, karena sungguh indah. Suara anda menyentuh saya secara sangat mendalam. Saya sungguh-sungguh butuh anda di dalam tim saya. Anda “rock my world” (memporak-porandakan dunia saya). Saya ingin menunjukan kepada anda, bagaimana caranya anda bisa menang, karena anda sungguh menyentuh saya secara emosional. Saya berterima kasih kepada anda, terima kasih dari hati
(berpelukan).
Alice: Saya ucapkan: Kita saling mendengar lagi. - Yury Sido:
Saya tidak tahu mengapa anda merasa heran bahwa kami berempat putar muka untukmu. Apakah anda tahu bahwa anda punya suara sangat bagus? Saya harap anda tahu bahwa anda punya suara sangat bagus, terutama ketika kami berempat putar muka bersama. Dan ini menjadi awal sebuah perjuangan kami berempat, karena setiap juri ingin mendapatkan dirimu di dalam tim-nya.
(Juri Mark menyela: Perbaiki kata “Stimme“, hanya perkara ucapan saja, lebih ceper dan bukan redup). - Sido menyambung: Ya, Stimme (ceper)… Suara. Dan barangkali ini suara terindah yang saya dengar selama babak penyisihan ini.
- Yuri Mark: Claudia… Claudia Emanuella… Boleh saya panggil anda dengan Claudi?
- Caudia: Jangan… (semua tertawa).
- Mark: Terlalu banyak, terlalu cepat, saya tahu.
- Claudia: Ketika anda bernyanyi, rasanya seperti kembang api pecah… Rasanya seperti anda sudah di final. Saya tidak tahu di mana batasnya. Tetapi saya akan berjuang untuk menemukannya, dan menghantar anda ke final. Harap satu waktu, saya bisa menamakan anda “Claudi”.
- Claudia: Nein… Jangan..:-)
- Jur terakhir Rea: Claudia, kita akan bekerjasama. Kita akan memporakporandakan segala sesuatu. Tapi yakinlah, hanya di sini (menunjuk tempatnya sendiri), hanya di sini kita akan bisa menang. Saya adalah pelatih (coach) terbaik untuk anda. Saya katakan lagi: Ini bukan sekedar janji, tetapi ini kenyataan. Saya ingin anda akan menang.
- Alice menyela: Saya juga ingin supaya dia menang.
- Rea: Ya, tapi anda kan menangis. Itu tidak fair.
- Alice: Apa? Anda mau supaya orang jangan menangis atau apa?
- Rea: Bukan, saya tidak katakan demikian. Saya hanya bilang: Anda…
- Sido: Claudia, banyangkan, kalau mereka akan bersama anda. Mereka akan bertengkar dan teriak-teriak anda, dan diskusi tentang apa saja. Kalau anda masuk tim saya, anda tidak mendengar bla-bla-bla… yang tentu anda tidak mengerti. Tapi saya… saya akan duduk tenang saja, dan berusaha untuk bekerja dengan pandangan mata saja. Saya tidak mau berjanji terlalu banyak tetapi saya harap anda memilih saya menjadi coach, dan kita menang. Itu saja.
- Rea: Claudia… tolong… silahkan…
- Mark: Claudia, cukup.. cukup artinya cukup. Ya, Claudia, tentu saja. Sekarang tolong putuskan.
- Claudia: Terima kasih bahwa anda berempat memutuskan untuk putar muka dan menerima saya. Sungguh ini sebuah kehormatan untuk saya, dan saya merasa bangga sudah berjumpa dengan anda semua. Saya pergi ke Tim Alice…