Festival Bregada Rakyat DIY ke-8 Tahun 2021, Ajang Konsolidasi Warga Lintas Kalangan

0
231 views
Festival Bregada Rakyat DIY ke-8 Tahun 2021. (Ist)

FESTIVAL Bregada Rakyat DIY memasuki penyelenggaraan tahun ke 8. Selama satu windu ini mampu memotivasi tumbuh berkembangnya seni keprajuritan berbasis kampung/kewilayahan di seantero DIY.

Performance-nya khas Jogja banget.  

Festival ini lahir pertama sebagai apresiasi terhadap keterlibatan aktif mereka dalam gerakan panjang pengesyahan Undang-Undang Keistimewaan DIY. 

Dan kedua bentuk dukungan atas spirit kekompakan warga dalam mengembangkan aktivitas berkesenian yang bersifat kolektif.

Warga lintas kalangan tua muda, laki perempuan, pekerja serabutan atau juragan, bisa guyub ajur ajer dalam satu kesatuan gerak.

Istilah heroiknya satu komando satu tujuan. 

Berbeda dari gelaran sebelumnya, tahun ini khusus melombakan formasi korps musik atau juga disebut ungel-ungelan.

Korps musik bregada terdiri dari sejumlah paraga yang memainken alat musik antara lain terompet, tambur, suling, pui-pui, ketipung dhodhog, kecer dan bende.

Irama gending yang dimainkan terbagi dua, untuk mengiringi lampah rikat (jalan cepat) dan lampah macak (langkah penghormatan).

Harapan dari festival kali ini peserta dapat menampilkan gending-gending khas bregada rakyat yang berbeda dengan gending bregada Kasultanan maupun Puro Pakualaman. 

Saat digelar workshop seni keprajuritan rakyat beberapa pekan lalu, muncul dua karya gending bregada rakyat, yakni gending berjudul Sepur Kluthuk dan Cumblak-cublak Suweng.

Tentu masih banyak gending dapat tercipta. 

Pada pelaksanaan Festival Bregada Rakyat yang digelar secara tapping (rekaman video) pada Sabtu 27 Nov 2021 di Sasono Hinggil Kraton Yogyakarta. Tampil 20 kelompok bregada dari semua wilayah DIY, yakni : 

  1. Winata Manggala.
  2. Saeko Kapti.
  3. Paksi Katon Bantul.
  4. Kyai Dongkel.
  5. Reksa Winanga.
  6. Turonggo Sumber Arum.
  7. Dipo Satria.
  8. Sorowaja.
  9. Niti Manggala.
  10. Widya Permana.
  11. Sapta Raga.
  12. Pura Laya.
  13. Klana Cipta Wening.
  14. Singosaren.
  15. Bregada Umpak Arga.
  16. Wiro Sosro.
  17. Suryatmaja.
  18. Panca Manunggal.
  19. Condrosasi Wiratama.
  20. Kyai Ronggah.
Pemberian penghargaan kepada para pemenang. (Ist)

Penampilan mereka dinilai pada Minggu 28 November 2021 mulai pukul 13.00 dan disiarkan secara daring lewat channel Tasteofjogja Disbuddiy.

Dewan juri terdiri:

  • KPH Notonegoro (Keraton Yogyakarta).
  • BPH. Kusumo Bimantara (Puro Pakualaman).
  • Memet Chairul Slamet (akademisi).
  • Wawan Isnawan (jurnalis).
  • Arsa Madangi Jagad (praktisi seni keprajuritan). 

KPH Notonegoro mengungkapkan kegembiraannya melihat penampilan para peserta festival.

Menurutnya kualitas bregada rakyat DIY jauh meningkat dibanding tahun sebelumnya. Ia berharap bregada rakyat lebih berani mengeksplorasi gending-gending yang dapat memperkuat ciri khas bregada rakyat.

Termasuk berani mengenakan busana keprajuritan yang mengangkat potensi lokal daerahnya.

“Saya mengapresiasi Bregada Klana Cipta Wening dari Putat Gunungkidul yang mengenakan topeng klana yang merupakan potensi kerajinan desa mereka. Jika ini juga bisa diikuti bregada lainnya tentu keberadaan seni keprajuritan akan makin semarak,” ujar Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridho Mardowo Kraton Yogyakarta ini.

Tampil sebagai Penyaji Unggulan l Bregada Puro Loyo dari Imogiri Bantul.

Penyaji Unggulan ll Bregada Kyai Dongkel, Penyaji Unggulan lll Bregada Klana Cipta Wening dari Gunung Kidul.

Sedangkan Penyaji Harapan l Bregada Dipo Satrio dari Kota Yogyakarta, Penyaji Harapan ll Bregada Widya Permana dari Gamping Sleman.

Masing-masing berhak memperoleh uang pembinaan sebesar Rp 15 jt, 12,5 jt, 10 jt, 7,5 jt, dan 5 jt.

Acara ini diselenggarakan oleh Sekber Keistimewaan DIY bersama Paguyuban Bregada Rakyat DIY didukung Dinas Kebudayaan DIY Kunda Kabudayan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here