Film “Chinese Zodiac (CZ12)”, Demi Shio Jackie Chan Berani Mencuri

0
6,286 views

Chinese-Zodiac-1BOLEH dibilang, Chinese Zodiac yang aslinya berjudul CZ12 (十二生肖) adalah film terbaru Jackie Chan dengan satu tipe kriteria: ngocol abiz. Jalinan cerita tak terlalu penting. Jackie Chan yang biasanya dikasting menjadi ‘orang baik’, kali ini dia mengkasting diri sendiri sebagai ‘orang bermuka dua’.

Dengan menyaru diri sebagai fotografer National Geographic Society, perjalanan panjang TJ sampai ke Paris dimana sebagai pemburu harta karun bayaran dia berniat memboyong kembali aneka artefak kuno China yang sekian lamanya hilang diambil penjajah Perancis saat terjadi Perang Candu.

Sejumlah kritikus film memandang  film Chinese Zodiac ini sebagai garapan daur ulang atas film lama berjudul Armour of God (1987) and sekuel keduanya Armour of God II: Operation Condor. Okelah, ini memang tak terlalu penting dilihat.

Chinese-Zodiac

Yang pasti, film ini berawal ketika terjadi Perang Candu Kedua tahun 1800-an dimana Pasukan Inggris berhasil merebut Old Summer Palace dan  kemudian memboyong pulang ke-12 ikon kepala-kepala binatang yang dikenal sebagai shio. Merampas dan  mencuri kembali artefak shio Cina inilah tugas yang dibebankan kepada JC (Jackie Chan) oleh MP Corp dengan imbalan segepok uang dalam jumlah gede.

Untuk tugas ‘mulia’ ini, dia mendapat bantuan dari Prof. Guan yang kemudian merekomendasi muridnya bernama Coco di Paris untuk membantu JC melacak keberadaan ikon-ikon shio yang hilang. Misi rahasia ini berjalan dengan bantuan Simon, David, Bonnie dimana JC akhirnya berhasil menemukan beberapa ikon shio yang hilang dari Old Summer Palace.

Namun, jiwa ‘maling’ JC terhenyak ketika melihat lukisan The Roses yang boleh dibilang karya seorang maestro pelukis terkenal. Nah, aksi konyol dan ngocol serta kocak inilah menu ramuan Jackie Chan bersama komplotannya yang selama hamper 2 jam digelar dalam pertunjuka layar lebar bertajuk Chinese Zodiac ini.

Dari segi jalinan cerita, film ini memang tidak memuaskan saya sebagai penonton. Alur kisahnya tidak membuat saya kagum, bahkan cenderung bosan. Yang menghibur hanyalah aksi konyol nan kocak serta gaya JC bermain kungfu. Itu saja.

Bahkan dari semula musuh dan sejenak kemudian menjadi karib pun, saya dibuat bingung oleh jalinan cerita yang tidak memberikan petunjuk mengapa hal itu bisa terjadi hanya dalam hitungan menit.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here