Film “Tell No One”, Film Dokumenter Pelecehan Seksual Pastor yang Menggoncang Gereja Katolik Polandia (2)

0
1,010 views
Anna, saat berumur 7-8 tahun, menjadi korban pelecehan seksual oleh pastor parokinya. (Tell No One by YouTube)

VATIKAN langsung beraksi atas tayangan film dokumenter Tell No One itu.

Nuntio Vatikan untuk Polandia, Mgr. Salvatore Pennacchio, menjawab CNN dengan pernyataan, “Tentu saja Paus sangat peduli (akan kasus ini) dan kami menyatakan simpati dan solider kepada korban.”

Karena itu, Tahta Suci langsung berniatmengirim Uskup Agung Malta Mgr. Charles Sciluna –tokoh penting Vatikan untuk menyidik kasus-kasus pelecehan seksual para pastor— agar segera berangkat ke Polandia nanti tanggal 13 Juni 2019 guna menelisik kasus lama ini.

Terutama menyidik berkaitan dengan platform para Uskup Polandia,ketika mereka harus segera merespon kasus-kasus semacam ini. Apakah yang mereka lalukan itu hanya membiarkan, merahasiakan, mengubur memori, atau melakukan sesuatu dan kemudian bertindak.

Jawaban atas semua itu masih perlu ditunggu, setidaknya setelah kunjungan penyelidikan oleh Mgr. Sciluna.

Ketua Konferensi Para Uskup Polandia Mgr. Stanisław Gądecki sudah menyatakan keprihatinannya atas apa yang “tersaji” dalam film dokumenter itu.

“Atas nama Konferensi Para Uskup Polandia, saya mohon para korban bersedia menerima permohonan maaf kami. Saya sadar bahwa tak ada hal yang bisa menandingi kompensasi atas penderitaan para korban,” ungkapnya.

Film itu dia respon positif sebagai upaya Gereja Katolik untuk semakin serius memproses kasus-kasus pedofilia yang menyeret kaum berjubah.

30 tahun hukuman penjara

Pemerintah Polandia telah bereaksi keras atas “temuan baru” tersebut dengan memberi ancaman hukuman penjara setidaknya maksimal 30 tahun untuk para pelaku kejahatan pedofilia.

Yayasan Have No Fear Polandia menganggap hal itu belum memadai sebagai “hukuman”.

Yayasan itu telah menjalin kerjasama dengan Sekielski Bersaudara untuk mendokumentasikan ocehan baru para korban lainnya agar mereka bersedia “bersaksi” di depan layar kamera.

Hal ini juga direspon baik oleh Anna Frankowska, anggota yayasan.

“Setidaknya, film itu telah membangkitkan gelombang ajakan para korban untuk bersuara.”

Sejak film Tell No One ini mengudara, sedikitnya 100-an kasus baru  mulai muncul ke permukaan.

Marek Lisinski, korban percabulan pastor paroki

Ketika bertemu Paus Fransiskus, salah satu korban kasus pedofilia yang bernama Marek Lisinski mengungkapkan perasaan senangnya, ketika dengan rendah hati Paus memeluknya dan kemudian mencium tangannya tanda “minta pengampunan” atas nama Gereja Katolik Semesta.

Marek menjadi korban percabulan pastor parokinya saat dia remaja berumur 13 tahun. Ia mengaku sering mendapat perlakuan seks menyimpang dari pastor parokinya yang juga masih muda.

Kejadian itu berlangsung di tahun 1981.

“Kalian mesti ingat bahwa situasi Polandia waktu itu sangat berbeda dengan yang sekarang ini di mana rakyat kebanyakan tidak punya apa-apa, sementara di pastoran ada banyak makanan dan permen,” paparnya.

“Sekali waktu, pastor itu membuntuti saya masuk ke toilet dan terjadilah hal-hal buruk di situ,” kata Marek.

Tuduhan Yayasan Have No Fear

Saat berlangsung Konferensi di Vatikan pada bulan Februari 2019 lalu dengan topik bahasan tentang kesaksian para korban dan langkah Gereja merespon isu kasus pelecehan seksual dan pedofilia, Yayasan Have No Fear juga tampil di forum itu.

Mereka menuduh 26 Uskup anggota Konferensi Para Uskup Polandia dengan sengaja mau mengubur atau melupakan kasus-kasus tersebut.

Ketika jeritan umum Yayasan Have No Fear mengemuka ke publik, barulah pada bulan Maret 2019 Konferensi Uskup Polandia merilis hasil kajian mereka selama 28 tahun terakhir sebagai berikut:

  • 382 kaum berjubah ditengarai telah melakukan perbuatan tak senonoh dengan menyasar sedikitnya 625 anak-anak.
  • Kasus-kasus ini terjadi dalam kurun waktu Januari 1990 sampai bulan Juni 2018.
  • 58.4% korban percabulan kaum berjubah itu anak lelaki.
  • 41.6% lainnya yang menjadi korban adalah anak dan remaja putri.
  • Separuh lebih dari jumlah korban itu berumur kurang dari 15 tahun.

Menurut Yayasan Have No Fear, paparan itu belum mencermikan jalinan kisah-kisah yang banyak dan sesungguhnya.

Karena itu, mereka mendesak agar bisa diberi akses untuk memeriksa dokumen-dokumen arsip Gereja. (Selesai)

Sumber:

  • CNN International: “Polish priest blames ‘devil’ as he’s confronted by alleged victim whose life was ruined”
  • “Tell No One” by YouTube: https://www.youtube.com/watch?v=BrUvQ3W3nV4

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here