SESUAI judulnya, atmosfir film ini memang sangat terasa sombre (murung) karena sepanjang hampir 2 jam panjang film ini penonton disodori kisah kehidupan yang serba kelabu (grey). Kisah kelabu ini melanda John Ottway (Liam Neeson), mantan serdadu Amrik, yang ketika pensiun memilih profesi baru menjadi pemburu serigala di lahan pertambangan minyak di Alaska.
Di tengah pekerjaaannya mengawal para karyawan pengeboran minyak di kawasan antah berantah di Alaska itulah, dunia keseharian Ottway diisi oleh kenangan akan pengalaman silam menyakitkan. Ottway sedih dan menjalani hidupnya dengan kelam, setelah istrinya memutus kasih dan kemudian meninggalkannya. Ottway terpukul dengan keputusan istrinya dan karena itu dia berniat ingin mengakhiri hidupnya dengan cara menembakkan moncong senapan laras panjang ke dalam mulutnya.
Tapi sebelum bunyi pelatuk senapannya benar-benar meletus, kisah film The Grey ini justru dimulai. Ottway tampil bak seorang pahlawan, ketika senapannya menyalak kencang dan sedetik kemudian seekor serigala besar sudah tumbang bersimbah darah. Andaikan saja, peluru itu nyasar dan tembakan datang terlambat, yang terjadi hanyalah kengerian: serigala ganas itu memangsa memakan manusia.
Kawasan serigala
Sejurus kemudian, rombongan para pekerja ini sudah berderai tawa di sebuah klub malam. Apalagi ketika mereka berbondong-bondong memasuki kabin pesawat yang akan menerbangkan mereka dari Alaska kembali ke daratan Amrik. Namun perjalanan terbang itu berakhir dengan drama mengenaskan, ketika burung besi itu dihantam badai dan kemudian jatuh terhempas di kawasan antah berantah bersaput salju tebal. Lebih mengerikan lagi, ternyata kawasan itu merupakan daerah “jajahan” kawanan serigala buas yang doyan memangsa daging manusia.
Ottway dan sekalian pekerja tambang yang masih hidup kini harus berjuang mempertahankan diri dari sergapan kawasan serigala. Ottway yang dulu menjadi pemburu serigala, kini nasibnya berubah 180 derajad: menjadi buruan serigala.
Kisah upaya mempertahankan diri dari kejaran kawanan serigala inilah yang menjadi inti cerita kisah sombre ini, selain bayangan traumatik Ottway sejak diputus cinta oleh kekasihnya. Satu per satu, teman seperjalanan Ottway rontok mati karena tekanan kondisi alam super dingin dan menjadi mangsa serigala.
Di akhir cerita, Ottway pun juga tak luput dari lolongan kawanan serigala. Saat dirinya masih merasa dihibur oleh omongan mantan istrinya yang selalu membisiki “jangan takut”, tiba-tiba saja Ottway berhadapan dengan musuh bebuyutannya: serigala. Dan ketika serigala besar nan buas ini berlari menyergapnya, ending film ini berakhir dengan satu kejutan: The End.
Waduh! Tanpa terasa, film pun berakhir tanpa kesimpulan.
Istrix bkn mutusin cinta, tapi istrix meninggal karena sakit