Film “The Last Stand”, Kehormatan Polisi tak Bisa Dibeli

0
1,217 views

The Last Stand_4BOSAN dengan mafia kekerasan di Las Vegas dan terutama merasa bersalah serta gagal melindungi anak-buahnya yang tewas dalam sebuah operasi melawan geng narkoba,  Sheriff Ray Owens (Arnold Schwarzenegger) pilih ‘mundur teratur’. Dia meninggalkan kota judi dengan segala hiruk pikuknya dan merapat ke kota udik bernama Sommerton Junction di Negara Bagian Arizona dekat garis perbatasan Meksiko.

Satu hal masih dia genggam sebagai pegangan: kehormatan sebagai polisi, aparat penegak hukum. Untuk satu hal ini, Ray senantiasa bergeming tak surut oleh segala macam rayuan, termasuk bujukan setan bernama uang.

Maka dari itu, ketika harus berhadapan dengan pimpinan gembong narkotika kelas kakap bernama Gabriel Cortez, nyalinya sebagai apara penegak hukum juga tidak kendor. Komitmennya pribadi menjadi kehormatan seorang polisi tak mau dia gadaikan hanya dengan imbalan segepok uang, sekalipun dalam jumlah besar.

Sommerton Junction

Kota kecil di Arizona yang berbatasan langsung dengan Meksiko adalah dunia baru bagi pensiunan polisi berkarir cemerlang di Las Vegas yakni Sherrif Ray Owens. Ditemani  3 anak buahnya yang masing-masing punya selera hidup dan banyolan tersendiri, Ray sungguh menikmati hari-hari sepinya di Sommerton.

Keheningan kehidupan di Sommerton terusik, ketika seorang petani renta Parsons (Harry Dean Stanton) menjadi korban brutal anggota geng narkoba pimpinan Gabriel Cortez (Eduardo Noriega).  Komplotan bandit ini punya misi rahasia yakni membangun jembatan penghubung agar jarak antara Arizona dan Meksiko yang terpisah oleh ngarai nan luas bisa “terhubung”.

Demi siapa? Tak lain demi Cortez, bos besar geng narkoba yang flamboyant, doyan perempuan sekaligus bisa berlaku brutal di jalanan alias suka ngebut. Demi hobinya yang satu uni, Cortez dan komplotannya berhasil mendesain Chevrolet Corvette C6ZR1 sebagai “mobil terbang’ dengan segala kelebihannya.

Membawa sandera FBI

Kiprah Cortez membuat sejarah di Sommerton, Arizona dimulai ketika dia berhasil lolos melarikan diri dari konvoi FBI pimpinan John Bannister (Forest Whitaker). Bahkan dalam pelariannya ini, Cortez berhasil menyandera agen perempuan FBI Ellen Richards (Génesis Rodriguez) setelah sebelumnya sempat menembak mati dengan brutal agen FBI lainnya.

Pasukan SWAT dan agen-agen FBI pimpinan Bannister gagal menghentikan aksi Cortez. Ketika Chevrolet Corvette Cortez semakin mendekati Sommerton Junction, mau tak mau gengsi FBI terpaksa bertekuk lutut di hadapan seorang sheriff sebuah kota kecil dimana Ray Owens menjadi komandan lapangan di wilayah territorial yang banyak ngarai dan padang pasir ini.

Singkat kata, Cortez berhasil dibekuk berdarah-darah oleh Sheriff Ray. Ikut dalam misi berani mati menangkap Cortez ini adalah Lewis Dinkum (Johnny Knoxville), seorang kolektor senjata, Sarrah Torrance (Jaimie Alexander), Mike Figuerola (Luis Guzman).  Namun sayangnya, deputi sherrif Jerry Baily (Zach Gilford) keburu tewas dimakan timah panas oleh Burrell (Peter Stormare), begundal kaki tangan Cortez.

The Last Stand merupakan film pertama Arnold setelah sekian tahun lamanya absen di panggung Hollywood karena mengemban jabatan sipil sebagai Gubenur California. Berbeda dari kehidupannya sebagai pejabat yang pernah menikahi keturunan dinasti Kennedy namun kemudian terkuak main serong dengan perempuan lain, dalam film The Last Stand ini Arnold dengan gagah mengatakan: kehormatanku tak bisa dibeli!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here