Frans Bertanya Seperti Apakah Keadilan Dunia Ini? (5)

1
1,629 views

TEMAN saya ini  sering bertanya, apakah keadilan Tuhan, berbeda dengan konsep keadilan dalam pemikiran manusia? Mengapa ada manusia yang lahir, hidup dan mati dalam kondisi makmur, sehat dan kaya? Sementara di sisi lain, ada yang lahir, hidup dan mati dalam kondisi terbatas, sakit-sakitan dan miskin?

Mengapa ada orang yang pasangannya begitu setia padahal ia sering bersifat kasar terhadap pasangannya tersebut? Mengapa orang yang mau menjadi orang baik, membina kehidupan rumah tangga dengan baik, sesuai dengan hukum-hukum Tuhan, malah dianugerahi penderitaan dengan cara ditinggal orang yang dicintainya?

Jika orang hanya hidup sekali saja di dunia, perbedaan-perbedaan di atas serasa tidak adil. Hukum matematis seringkali tidak “match” dengan kenyataan kehidupan yang terjadi di dunia ini. Orang baik, sakit-sakitan, sementara orang jahat sehat walafiat. Orang yang tulus mencintai mendapat pengkhianatan, sementara orang yang tidak serius mencinta bisa mendapatkan pasangan yang setia.

Ketika pertanyaan seperti di atas dihadapkan pada kenyataan hidup diri Frans, ia kadang kala merasa dirinya mengalami hal yang tak bisa ia jelaskan dengan logikanya sendiri.

Semakin memberontak, semakin menderita. Hal-hal yang bersifat mulia seperti kepasrahan, penyerahan diri, nampaknya menjadi pilihan yang akan bisa menenangkan hati yang galau.

Frans adalah seorang yang beriman. Ia tidak serta merta mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan kehidupan yang tak terjawab dengan menggerogoti imannya sendiri dan menemukan jawaban dari hal lain di luar imannya.

Secara personal, ia percaya akan hukum karma. Hukum tentang apa yang ditabur, itulah yang dituai. Ia percaya, apa yang ia alami sekarang ini ada kaitannya dengan apa yang pernah ia lakukan, atau pun orangtua dan keluarga dekatnya lakukan di masa-masa lalu. Ia berusaha mengurai satu per satu kaitan hidupnya sekarang dengan masa lalu. Ada banyak yang disadari dan ia benarkan kaitannya, namun yang tak ditemukan jawabannya juga sangat banyak.

Secara rasional, ia menemukan jawabannya dalam hukum reinkarnasi, namun imannya tak mengizinkan untuk setuju dengan hukum tersebut.  Secara filosofis ia pernah berkata: “Jika keyakinanmu membimbingmu untuk bisa lebih membahagiakan atau menenangkan hidupmu berkaitan dengan peristiwa pahit yang kamu alami, jadikanlah itu pendukung iman pribadimu! Jadi, ini memperkuat iman, bukan melemahkan atau menghilangkan iman!”

Frans tetap menjadi katolik dan berperilaku sebagai mantan Yesuit yang saleh dan baik. Ia tetap menjadi orang yang aktif di lingkungan, rajin ke gereja dan melakukan kewajiban sebgai orang katolik dengan normal. Ia tetap ceria dan menjalani hidupnya mengalir seperti air yang melalui jalannya dengan setumpuk impian kesuksesan yang ingin ia raih dengan lepas-bebas. “Kesampaian kubersyukur, tidak tercapai kubersyukur karena itulah yang terbaik yang saya terima”

Hanya kebahagiaan

Karena tidak bisa meninggalkan tugas, saya datang ke rumah Frans pada saat menjelang ibadat penutupan peti sebelum jenazah Frans dibawa mobil ambulans ke Yogyakarta. Dari foto-foto yang saya lihat di kamera keponakannya, Frans rupanya  pernah mencoba “menjadi” frater CM. Banyak kawan hadir ikut misa yang dipimpin Romo Paulus CICM.

Saya hanya terpaku melihat Frans sudah terbujur kaku. Saya tahu, banyak harapan dan keinginannya tidak tercapai. Namun saya juga tahu, Allah Bapa telah memberikan kehidupan yang lebih baik bagi Frans di rumah abadiNya.

Frans telah membuktikan daya juangnya sampai akhir, daya juang untuk mewujudkan harapan dan keinginan selama tubuh fisik ini menyatu dengan jiwanya. Namun, ketika roh sudah meninggalkan tubuhnya, daya juang dan harapan duniawi itu tak berlaku lagi. Frans kini menikmati kehidupan yang jauh lebih baik yang tak terhalang oleh keinginan-keinginan manusiawi lagi.

Saya tidak berdoa, saya tidak bernyanyi, saya tidak berkata-kata. Saya hanya memandang wajah Frans sebelum peti ditutup. Ada sungging senyum dari wajahnya yang kaku. Saya hanya melihat Sang Bunda Surgawi menyambut dan memeluk Frans seperti Bunda Surgawi tersebut menyambut Bernadette yang diperankan Jennifer Jones dalam film The Song of Bernadett. Intinya, saya tidak melihat “penderitaan” Frans lagi, saya hanya melihat “kebahagiaannya”.

Dream the impossible dream

Beberapa kali saya sempat melihat teks lagu Dream the Impossible Dream di selembar kertas di meja tamu rumah Frans. Saya tahu, lagi ini dinyanyikan oleh Matt Monroe. Saya tutup syering saya tentang Frans dengan kutipan teks lagu ini.

Selamat jalan Frans. Saya kehilanganmu, seorang kawan yang mau berbagi tentang MLM, spiritualitas dan kehidupan. Namun apalah arti kehilangan ini dibandingkan dengan sukacitamu di rumah abadi Bapa di surga.

Dream the Impossible Dream

To dream the impossible dream
To fight the unbeatable foe
To bear with unbearable sorrow
To run where the brave dare not go

To right to un-rightable wrong
To love pure and chaste from afar
To try when your arms are too weary
To reach the unreachable star

This is my quest to follow that star
No matter how hopeless and no matter how far
To fight for the right without question or pause
To be willing to march into hell for a heavenly cause

And I know if I’ll only be true to this glorious quest
That my heart will be peaceful and calm
When I’m laid to my rest
And the world will be better for this
That one man scorned and covered with scars
Still strove with his last ounce of courage
To reach the unreachable stars

(Selesai)

1 COMMENT

  1. Damai sejahtera yang dari Tuhan memang berbeda dengan yang dari dunia. Yang dari dunia akan berlalu dengan cepat , hanya sekejap saja .
    Pada saat terakhir Franz tersenyum “sudah selesai” .
    Bagi kita masih ada banyak kekuatiran , kekecewaan , ketakutan ;apalagi kalau saatnya sudah dekat , bagaimanakah dengan istriku yang molek , apakah dia akan kawin lagi ? tidak setia padaku?, bagaimanakah dengan kekayaanku , apakah akan diambil orang ? buat apakah jerih payahku selama ini ? Apakah aku bisa mati dengan tersenyum ?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here