“Panitia seleksi Frans Seda Award menerima 100 aplikasi calon kandidat yang berasal dari seluruh Indonesia. Namun dari 100 calon kandidat disaring lagi sampai tersisa tujuh dan akhirnya hanya dua pemenang yang terpilih untuk mendapatkan penghargaan,” kata anggota dewan juri Prof Irwanto didampingi Ketua Panitia Seleksi Frans Seda Award Stefanus dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
“Batas usia kandidat adalah 40 tahun. Dari 100 aplikasi calon kandidat kemudian disaring melalui berbagai mekanisme seperti kunjungan mencari masukan hingg akhirnya terpilih dua terbaik dari calon yang diusulkan,” kata .Prof Irwanto anggota dewan juri Perwakilan dari Unika Atma Jaya.
Dua pemenang Frans Seda Award dibagi dalam dua kategori yaitu bidang kemanusiaan dan pendidikan. Di bidang kemanusiaan penghargaan Frans Seda Award diberikan kepada Octovina Reba Bonay, seorang bidan yang berasal dari Distrik Arso Timur, Papua.
Sedangkan di bidang pendidikan di berikan kepada Christanti Gomulia dari Garut , Jawa Barat seorang praktisi pendidikan murah berstandar internasional.
Anggota dewan juri lainnya, Totok Amin Soefijanto EdD (Perwakilan dari Universitas Paramadina) mengatakan dua pemenang ini merupakan orang yang tidak memilih atau melihat siapa yang akan menerima jasanya.
Ia mengatakan alasan mengapa juri memilih Octovina dan Christanti sebagai pemenang adalah karena mereka memiliki ide orisinil, pekerja keras, berintegritas tinggi dan memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan sesuatu yang sudah mereka lakukan.
Terlepas dari Frans Seda Award yang diberikan kepada dua pemenang, Totok mengatakan cara kerja mereka memang luar biasa.
Seperti Octavina Reba Bonay seorang bidan yang tidak mempermasalahkan jarak, waktu dan kesulitan medan yang harus ia tempuh untuk melakukan tanggung jawabnya terhadap kesehatan warga di kampung-kampung yang berada di pelosok Papua.
Sedangkan, Christanti Gomulia yang telah mendirikan sekolah yang berbasis idealisme untuk mengembalikan pendidikan dasar sebagai ’school of life’ yang mengembangkan pendidikan berkualitas untuk semua anak tanpa membedakan latar belakang ekonomi, sosial dan agama.
Dua pemenang ini akan mendapatkan medali dan sertifikat Frans Seda Award serta uang tunai sebesar Rp50juta.
Penghargaan Frans Seda Award akan diberikan kepada para pemenang saat peringatan 1000 hari wafatnya Frans Seda pada 29 September 2012 di Auditorium Gedung Yustinus lantai 15, Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta.
Frans Seda adalah mantan menteri, tokoh gereja, tokoh politik, ekonom dan pendidik.
Frans Seda Award adalah bentuk penghargaan Yayasan Atma Jaya bagi putra-putri Indonesia yang telah ikut serta dalam memajukan bangsa.