GLOBALISASI merupakan momen di mana dunia mulai berkembang dalam segala aspek. Dalam aspek ekonomi, sosial dan politik, perempuan masih sering dipandang sebelah mata.
Begitu banyak orang yang masih memandang perempuan adalah sosok yang lemah. Akan tetapi beda, jika kita meneladani Gabriel Roschini dan berbagai tulisan serta buku-bukunya.
Ia sangat menghargai sosok Maria Ibu Yesus di setiap tulisannya Ia selalu mengenalkan betapa luar biasanya Maria, ibu Yesus.
Bunda Maria, sosok perempuan hebat
Menurut Gabriel Roschini, kita sudah banyak mendegar cerita tentang tentang Maria yang hamil sebelum ia menikah dengan Yusuf. Rupanya bayi yang dikandung merupakan karya Roh Kudus yang nantinya akan diberi nama Yesus dan menjadi utusan Allah untuk menebus dosa dosa umatnya.
Tidak sampai di situ. Perjalanan panjang Maria saat ia harus mengandung anak Allah segala macam masalah mulai berdatangan.
Pada saat itu, Kaisar Agustus memerintah untuk melakukan sensus dan mewajibkan seluruh rakyat mendaftar di kota kelahiran mereka.
Akhirnya Yusuf membawa Maria yang sedang hamil sembilan bulan untuk melakukan perjalanan sejauh kira-kira 150 kilometer dengan menunggang keledai.
Saat itu, Bethlehem sangat padat dan Maria membutuhkan tempat untuk bersalin. Namun satu-satunya tempat yang tersedia hanyalah sebuah kandang untuk tempat bersalin.
Meneladani Maria
Tulisan Gabriel Roschini membuat banyak perempuan dewasa ini mulai meniru Maria. Mereka bekerja keras dan tanpa mementingkan diri guna memenuhi kewajiban mereka. Betapa sering isteri-isteri yang penuh pengabdian ini tak putus-putusnya menunjukkan kesabaran, ketekunan, dan kerendahan hati.
Sewaktu merenungkan sikap Maria, mereka dibantu untuk terus mendahulukan hal-hal rohani di atas kenyamanan dan kesenangan pribadi mereka.
Mereka tahu, seperti halnya Maria, ibadat kepada Allah bersama suami dan anak-anak mereka akan menguatkan dan mempersatukan keluarga.
Melalui fenomena globalisasi saat ini, banyak perempuan yang kurang dihargai.
Padahal, setiap tahun kita pasti memperingati Hari Perempuan Nasional, tepatnya pada tanggal 8 Maret.
Di luar negeri sudah cukup banyak negara yang memberikan hak khusus kepada perempuan. Tetapi berbeda di Indonesia.
Jika kita coba lihat di lingkungan kerja masih banyak perusahaan yang beranggapan bahwa perempuan hanya boleh menempati posisi tertentu saja. Fakta yang ada begitu banyak perempuan yang tidak kalah hebat dari pria.
Sebagai contoh yang begitu banyak di kenal oleh masyarakat adalah Ibu Susi Pudjiastuti. Ia adalah Menteri Perikanan dan Kelautan yang begitu luar biasa dan gagah berani.
Globalisasi membawa perubahan dalam semua aspek kehidupan. Perempuan sebagai elemen penting dan menentukan harus tetap mengambil peran di era ini, tanpa meninggalkan sisi feminitasnya
Hal yang kita dapatkan dari tokoh Mariologi Gabriel Roschini dengan kekagumannya kepada Bunda Maria. Ia begitu menghargai perempuan dan memperlakukan perempuan sebaik dan seadil mungkin.
Karena sejatinya, pria dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama. Hanya saja seorang perempuan memiliki kewajiban juga menjadi sosok ibu yang baik untuk anak-anaknya kelak. Bisa mengajari banyak hal; baik pelajaran tentang rohani maupun duniawi.