Puncta 26.07.23
PW. St. Yoakim dan St. Anna
Orangtua St. Maria
Matius 13: 1-9
PEPATAH lama berbunyi: “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.”
Gading dan kulit harimau adalah barang mahal dan langka. Betapa berharganya apa yang ditinggalkan gajah dan harimau itu.
Begitu pula, nama baik, reputasi dan harga diri adalah hal yang sangat berharga, yang akan diwariskan oleh seseorang.
Hari ini kita memperingati leluhur Yesus, orangtua Maria yaitu St. Yoakim dan St. Anna. Bacaan dari Kitab Putra Sirakh bisa menggambarkan bahwa leluhur yang reputasinya baik akan dikenang selamanya oleh anak cucunya.
“Sekarang kami hendak memuji orang-orang termasyur, para nenek moyang kita menurut urut-urutannya.”
Kebajikan orang saleh tidak akan dilupakan. Nama baiknya akan diceritakan turun temurun sebagai warisan yang tetap tinggal selama-lamanya.
Kita bisa melihat buah-buah kebajikan mereka di dalam diri para keturunannya. “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya,” demikian kata orang.
Kita bisa merunut kebaikan Yesus pasti diwariskan dari Maria, ibunya. Begitu pun ketulusan dan kesucian Maria pasti berasal dari Yoakim dan Anna, orangtuanya.
Benih yang ditaburkan di tanah yang subur akan menghasilkan buah yang berlimpah. Itulah perumpamaan yang disampaikan Yesus kepada orang banyak.
Allah itu sungguh baik. Semua tanah dalam kondisi apa pun disebari benih. Kasih Allah tidak pandang bulu. Semua diberi benih yang sama. Tergantung kitalah bagaimana menjaga dan merawatnya.
Apakah kita akan menjaga reputasi dan memelihara nama baik itu terus berkembang atau jatuh ke tanah berduri.
Konsistensi kitalah yang dituntut untuk terus menaburkan kebaikan, agar kelak kita mewariskan nama baik bagi generasi selanjutnya.
Marilah kita terus menebar kebaikan, menyebarkan keteladanan hidup dan mewariskan keutamaan-keutamaan agar kelak kita dikenang oleh anak cucu dengan tinta emas yang tak terlupakan.
Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama harum.
Kita pantas bersyukur atas orangtua yang memberi teladan baik bagi kita, dan kita pun diajak meneruskan nilai-nilai yang baik kepada anak cucu kita.
Nilai-nilai atau keutamaan apa yang akan dikenangkan saat orang berpidato di depan peti mati kita?
Pagi-pagi sarapan bubur,
Dengan sambal lethok enak rasanya.
Kita jaga nama baik leluhur,
Tindakan terpuji tuk menghormatinya.
Cawas, selalu jaga reputasimu….