“Tetapi ia berkata, ‘Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabuti lalangnya.’” (Mat 13,29)
BEBERAPA waktu yang lalu, seorang perempuan cantik yang bernama MS menjadi buah bibir di jada maya, karena dia telah menipu banyak orang sampai ratusan juta rupiah, dengan modus menjanjikan promo tiket pesawat murah. Dikabarkan bahwa dia punya Roxy Tour Travel yang berada di Yogyakarta. Banyak orang yang mau bepergian terperdaya, karena mereka memesan tiket jauh-jauh hari dan diminta mengirimkan uang pembayaran ke rekening pribadinya, dan bukan rekening perusahaan. Banyak konsumen kelabakan pada hari keberangkatan, karena nama mereka tidak tercatat dalam maskapai yang sudah dipesan, sehingga mereka harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli tiket.
Kejahatan selalu ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat dan bisa terjadi dimana-mana. Orang-orang jahat pun selalu ada dan hidup bersama di tengah-tengah masyarakat. Banyak orang tidak tahu bahwa tetangga sebelah adalah orang yang jahat. Banyak orang kaget, ketika mereka tahu bahwa pelaku kejahatan adalah salah satu warga RT atau RW dimana mereka tinggal. Orang-orang yang jahat tidak pernah menunjukkan identitas jahatnya. Bahkan mereka mempunyai pola dan cara hidup yang sama dan tidak berbeda dengan pola dan cara hidup orang lain pada umumnya, entah dalam soal makan, tempat tinggal, cara berpakaian, dsb.
Orang tidak menduga bahwa seorang perempuan cantik adalah penipu banyak orang; seorang lelaki gagah dan ber jas mahal adalah seorang koruptor; penyedia tenaga kerja yang tinggal di rumah sebelah adalah buronan polisi; tempat kebugaran yang banyak dikunjungi ternyata dipergunakan untuk tindakan tidak bermoral; penyedia jasa perjalanan umrah ternyata sindikat perdagangan orang; mereka yang mengaku diri sebagai wakil rakyat ternyata bekerja untuk ambisi dan kepentingan diri serta kelompoknya; orang yang rajin beribadah dan nampak saleh dengan pakaian agamisnya ternyata anggota jaringan teroris. Orang-orang yang jahat selalu ada dan tinggal bersama orang lain. Sungguh tidak mudah untuk membedakan antara orang jahat dengan orang baik. Bahkan berbagai bentuk tindakan jahat sering juga kabur dan tidak jelas, karena berkedok pada hal-hal yang baik.
Gandum dan lalang memang tumbuh di ladang yang sama, sekalipun penaburnya berbeda. Kedua tanaman itu sama-sama tumbuh dan sama-sama mengeluarkan buah. Namun lalang sifatnya mengganggu pertumbuhan gandum dengan menghabiskan sari-sari makanan di dalam tanah. Pekerja akan kesulitan untuk mencabut lalang, karena akar mereka sering berkaitan dengan akar gandum. Mencabuti lalang, tentu akan mencabut gandum. Yang bisa dilakukan adalah membiarkan keduanya tumbuh bersama sampai musim panen tiba. Lalang akan dikumpulkan dan dibakar; sedangkan gandum akan disimpan di dalam lumbung. Kejahatan atau orang jahat akhirnya akan dicampakkan ke dalam dapur api, yang menimbulkan ratapan dan kertak gigi. Sedangkan kebaikan atau orang baik dan benar akan bercahaya dalam Kerajaan Bapa.
Dalam peristiwa dan pengalaman apa saja, saya menemukan gandum dan lalang tumbuh bersama, dimana lalang cenderung merusak dan menganggu serta sulit untuk dicabut? Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)