Gelas Kosong

0
760 views
Ilustrasi - Gelas kosong

Bacaan 1: Yes 10:5-7. 13-16
Injil: Mat 11:25-27

APA yang terjadi jika sebuah gelas yang telah terisi penuh air, lalu dituangkan lagi air ke gelas tersebut? Tentu akan tumpah.

Sebaliknya, apa yang terjadi jika sebuah gelas kosong dituangi air? Ia akan menerima air tersebut hingga penuhlah gelas itu.

Setiap memulai tahun ajaran baru kuliah di Kursus Pendidikan Kitab Suci, Santo Yohanes Penginjil, Keuskupan Bogor, selalu dipesankan kepada siswa agar “mengosongkan gelas”.

Tidak sedikit siswa yang belajar di KPKS adalah mereka yang telah memiliki pengetahuan cukup tentang Kitab Suci. Maka harus ada kerendahan hati untuk tidak “sok tahu”.

Jika tidak mengosongkan “bekalnya” maka ia akan sulit menerima hal baru tentang Kitab Suci.

Berbeda mereka yang datang dengan pengetahuan minim atau “nol” tentang Kitab Suci, mereka akan menerima pengetahuan yang penuh. Menerima pengajaran secara penuh yang diberikan para pengajar,

“Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.”

Bahwa wahyu Allah yang disampaikan Yesus hanya bisa dipahami dengan kerendahan hati. Mengambil sikap seperti anak- anak atau orang- orang sederhana.

Sikap miskin di hadapan Allah.

Kesombongan bisa menutup rahmat yang seharusnya diterima.

Para ahli Taurat merasa sombong sebagai ahli kitab, sehingga malah menutup pengetahuannya tentang keilahian Yesus. Berbeda dengan para rasul yang berasal dari kalangan sederhana dan minim pendidikan, mereka justru lebih mudah memahami keilahian Yesus.

Hal ini juga terjadi pada Kerajaan Asyur, musuh bangsa Yahudi yang dipakai Allah untuk menghukum bangsa itu.

Hukuman seharusnya bersifat mendidik agar orang yang melakukan kesalahan sadar, menyesali dan mau bertobat. Ini yang diharapkan oleh Allah terhadap bangsa pilihan-Nya, bertobat setelah dihukum.

Namun Asyur merasa tinggi hati, karena kekuatan yang telah diberikan Allah. Mereka bukannya sekedar menghukum bangsa Yahudi namun justru ingin memunahkannya.

Sehingga Allah tidak berkenan dan akan balik menghukum bangsa Asyur.

Pesan hari ini

Kita semua dipanggil untuk memiliki sikap rendah hati, “kosongkan gelas” untuk menerima pengajaran-Nya.

Menjalani rancangan hidup yang diberikan Tuhan dengan iklas apa adanya (tidak melebih-lebihkan).

“Rendah hati bagaikan sayap yang kuat untuk terbang tinggi.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here