Gengsi

0
296 views
Ilustrasi - Minum minuman alkohol. (Ist)

Renungan Harian
Sabtu, 30 Juli 2022
Bacaan I: Yer. 26: 11-16. 24
Injil: Mat. 14: 1-12
 
BEBERAPA waktu yang lalu saya diminta memberi Sakramen Pengurapan Orang Sakit untuk seorang bapak di Rumah Sakit Umum Daerah. Sesampainya di rumah sakit ternyata bapak itu sedang ditangani oleh para petugas medis; karena keadaannya mengkhawatirkan dan sudah tidak sadar.

Karena saya belum diizinkan untuk masuk ke ruangan, maka saya mengajak keluarga untuk berdoa bersama.
 
Setelah berdoa, isteri beliau bercerita:

“Romo, saya sekarang ini seperti orang yang sudah tidak punya rasa lagi. Saya mau marah tetapi sudah habis kekuatan saya untuk marah; mau sedih tetapi untuk apa saya sedih? Saya tidak tahu perasaan ini kenapa.
 
Romo, suami saya menjadi seperti ini karena dia mabuk dan entah apa yang diminum dan berapa banyak yang diminum. Memang, suami saya ini suka minum dan sudah beberapa kali masuk rumah sakit karena banyak penyakit akibat suka minum.

Terakhir ketika dokter mengatakan bahwa ginjalnya terganggu dan bisa berakibat gagal ginjal dia mengatakan dan berjanji tidak mau minum lagi.
 
Rasa saya dia benar-benar sudah tidak mau minum lagi dalam beberapa pekan ini. Ia mulai jarang keluar malam. Pulang kerja dia diam di rumah, kalau ada teman-temannya mengajak keluar dia justru mengundang teman-temannya main ke rumah.

Saya beberapa kali mendengar teman-temannya mengajak minum dan dia menolak. Tetapi saya tidak tahu mengapa malam itu dia pulang kerja bilang kalau pulang agak malam, karena ada acara dengan teman-temannya.

Katanya ada salah satu temannya syukuran, tetapi syukuran apa saya tidak tahu.

Menurut cerita adiknya yang juga ikut di acara syukuran itu, suami saya ditawari minuman tetapi suami saya menolak, sampai dirayu supaya minum sedikit, suami saya selalu menolak.
 
Namun kemudian romo, menurut cerita adiknya, teman-temannya mulai mengejek dia dan memanas-manasi dia.

Nampaknya dia terpancing, oleh ejekkan teman-temannya; harga diri dan gengsinya terbakar sehingga entah bagaimana dia menantang teman-temannya yang mengejek untuk adu kuat minum.

Demi gengsinya dia minum amat banyak dan memang mengalahkan semua teman-temannya tetapi dia kemudian muntah-muntah dan tidak sadar.

Bersama dengan dia ada empat orang temannya yang dibawa ke rumah sakit ini. Itulah romo yang membuat saya seperti kehilangan perasaan.”
 
Ibu itu menangis meratap: “untuk apa gengsi dan harga diri hanya untuk seperti ini? Kenapa gengsi dan harga diri diukur dengan minum dan mabuk?”

Amat sering terjadi orang menjadi lupa diri dan jatuh karena mempertahankan gengsi dan harga diri.

Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Injil Matius, karena gengsi dan harga dirinya Herodes terpaksa membunuh Yohanes Pembaptis.

“Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya.”
 
Iwan Roes RD.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here