Bacaan 1: Kis 22:30; 23:6-11
Injil: Yoh 17:20 – 26
PERTEMUAN tahun 2017, Paus Fransiskus bertemu dengan pimpinan World Council of Churches (WCC) di Vatikan, Roma.
Dalam pertemuan, dibahas pentingnya kesatuan di antara umat Kristiani atau yang sering disebut Gerakan Oikumene.
Sekretaris Jenderal WCC Pendeta Dr. Olav Fykse Tveit mengatakan, “Kita memiliki pandangan umum tentang peran gerakan ekumenis dan kebutuhan gereja-gereja di dunia yang terbagi dan rapuh ini.”
Pertemuan dengan Paus Fransiskus mencakup doa bersama untuk persatuan, perdamaian dan rekonsiliasi.
Pertemuan dipandu Dewan Kepausan, dan dilakukan pertemuan khusus antara Kardinal Kurt Koch, sebagai Presiden Dewan Kepausan bagi Kemajuan Persatuan Kristen, pada kelompok kerja bersama Gereja Katolik dan WCC.
Dalam perjamuan terakhir-Nya, Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa memohon persatuan diantara umat-Nya.
“Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau…”
dan lanjut-Nya:
“ …supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.”
Gereja pernah mengalami kekelaman sehingga terbagi-bagi seperti saat ini. Melalui bacaan hari ini, Kristus kembali menekankan betapa penting kesatuan di antara umat-Nya.
Agar sama seperti kesatuan Diri-Nya dalam Allah Bapa dan Allah Bapa dalam Diri-Nya.
Supaya kita umat-Nya, juga ada di dalam kesatuan Allah Tri Tunggal.
Umat Yahudi pun juga pernah terbagi, terutama saat sidang Rasul Paulus di Yerusalem.
Dua kelompok besar Yahudi, yaitu Farisi dan Saduki terbelah dalam menghakimi Paulus.
Paulus sengaja memancing emosi mereka saat berkata, “Hai saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati.”
Orang-orang Saduki tidak percaya ada kebangkitan dan tidak percaya adanya malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya.
Hal itu menimbulkan suatu kekacauan sidang, sehingga Paulus harus diamankan kembali.
Keberanian Paulus bersaksi mendapat peneguhan dari Tuhan agar melanjutkan kesaksiannya hingga ke Roma suatu saat.
“Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”
Pesan hari ini
Sebagai sesama pengikut Kristus, hendaknya kita bersatu seperti yang dikehendaki-Nya berada dalam kesatuan Allah Tri Tunggal Maha Kudus.
“Dengan iman, segalanya menjadi mungkin. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”