Gerbang Kemartiran Stefanus

0
338 views
Stefanus martir

Puncta 26.12.22
Pesta St. Stefanus Martir Pertama
Matius 10: 17-22

SALAH satu pintu gerbang yang ada di kota Yerusalem adalah Gerbang Domba. Pada zaman pembangunan kembali kota Yerusalem yang runtuh, Nehemia memulai pembangunannya dari pintu gerbang ini.

Temboknya melingkari kota dan berakhir di gerbang ini juga.

Disebut Gerbang Domba karena melalui pintu ini domba-domba kurban persembahan digiring menuju Bait Suci.

Pada masa kini, nama gerbang ini adalah Sint Stephen’s Gate, karena di dekat gerbang ini Stefanus diseret keluar kota dan dirajam sampai mati. Kemartiran St. Stefanus diceritakan oleh Lukas dalam Kisah Para Rasul.

Stefanus penuh karunia dan kuasa Roh Kudus. Ini terlihat karena namanya tercantum di barisan pertama para diakon terpilih yang syaratnya antara lain “terkenal baik dan yang penuh roh dan hikmat. Ia banyak mengadakan mukjijat atas nama Tuhan Yesus yang sudah bangkit.

Nampaknya ada orang yang tidak suka dengan karya Stefanus. Ada sekelompok jemaat Yahudi dari luar daerah seperti Kirene dan Aleksandria, Kilikia dan Asia yang tak mampu menandingi hikmah Stefanus.

Mereka kemudian memfitnah, menghasut dan menyebarkan berita bohong kepada kalayak ramai.

Stefanus ditangkap dan dibawa ke Mahkamah Agama Yahudi. Saksi-saksi palsu diajukan. Mereka menuduh Stefanus telah menghina tempat kudus (Bait Suci) dan hukum Taurat.

Berita bohong disebarkan bahwa Stefanus menghujat Musa dan Allah.

Ia membela imannya tentang Yesus yang mati disalib dan bangkit sebagai Orang Benar. Justru para pemimpin agama dan pemuka rakyat tidak mau percaya kepada-Nya.

Kritik Stefanus sangat tajam. Mereka sangat tertusuk hati dan menggertakkan gigi. Lalu dengan teriak-teriak mereka menyeret Stefanus ke luar gerbang dan melemparinya dengan batu.

Kematian Stefanus menirukan pola kematian Yesus. Sebelum mati dirajam, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan, terimalah rohku.”

Dalam sakratul maut, ia masih mendoakan para musuhnya, “Tuhan, jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka.”

Sama seperti apa yang dilakukan Yesus di kayu salib.

Kematian Stefanus ini membuktikan kebenaran kata-kata Yesus. Kepada murid-murid-Nya Yesus pernah berpesan, “Waspadalah terhadap semua orang. Sebab ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama; dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya.

Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya, akan selamat.”

Kemartiran adalah salah satu wujud kesaksian iman. Kita dipanggil menjadi saksi Kristus kendati situasi sulit.

Misalnya ada pejabat yang tidak mengijinkan umat Kristiani merayakan Natal di gerejanya. Ada gerakan intoleran oleh sejumlah warga yang menutup akses pembangunan gereja.

Kita tetap harus menunjukkan kualitas murid-murid Kristus, berani menunjukkan diri sebagai orang-orang benar di tengah masyarakat.

Hujan mengguyur kota sepanjang hari,
Tak ada secercah pun sinar matahari.
Orang benar akan dibenci dan dimusuhi,
Sebab jalan menuju neraka lebih disenangi.

Cawas, tetap berjuang demi kebenaran…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here