PAGI menjelang siang di hari Senin tanggal 14 November 2016 ini, Gereja Katolik Gembala Baik di kawasan Batu, Malang, Jatim, telah menerima ancaman bom dari penelpon tak dikenal. Beberapa saat lalu sedang dilakukan aksi penyisiran oleh tim gegana aparat kepolisian untuk memastikan tidak ada benda atau bahan peledak yang diam-diam telah diletakkan di kompleks gereja yang sangat luas ini.
Kepada jaringan pertemanan alumni Seminari Mertoyudan tahun 1978, Pastor Kepala Gereja Gembala Baik Paroki Batu – Malang yakni Romo Matheus “Michael” Agung Christiputro O.Carm menyampaikan ‘kronologi’ bagaimana ancaman serangan bom itu masuk ke pastoran.
“Pada pukul 08.30 WIB, petugas jaga satpam menerima telepon dari seorang perempuan tak dikenal dan mengancam Gereja Katolik Gembala Baik di Batu akan segera di bom. Saya segera mengontak Kapolsek dan Kapolres untuk langkah penanganan dan pengamanan,” tulis Romo Ciput, demikian panggilan akrab pastor karmelit dosen teologi dan mantan Rektor Unika Widya Karya Malang ini ke jaringan internal alumni Mertoyudan 1978.
Tim Gegana Polri segera meluncur ke TKP dan memeriksa setiap sudut Gereja dan halaman.
“Kami juga minta agar tim Gegana memeriksa sekalian kompleks Biara Sustera Karmelites dan camping ground agar jangan sampai ada lahan yang kelewatan diperiksa. Kewaspadaan juga ditingkatkan di Susteran Biara Karmelites yang sering menerima kedatangan banyak tamu,” lanjutnya pastor Karmelit kelahiran Pati, Jawa Tengah ini.
“Sekarang ini, inspeksi lapangan sudah selesai dan kami makan siang bersama di Pastoran,” tambah Romo Ciput O.Carm.
Kredit foto: Romo Matheus “Michael” Agung Christiputro O.Carm dan Paroki Gembala Baik Batu – Malang.