Bacaan 1: Kel 14:21 – 15:1
Injil: Mat 12:46 – 50
GEREJA (huruf G, besar) artinya persekutuan dari orang-orang yang memiliki iman sama kepada Tuhan Yesus Kristus, yang juga adalah “Kepala Gereja”.
Gereja merupakan hasil karya Roh Kudus.
Dalam misi-Nya memperkenalkan Kerajaan Allah dan membawa kembali mereka yang berdosa pulang kepada Allah Bapa, salah satunya adalah ajaran persekutuan dalam kasih dan iman.
Kehidupan surgawi adalah kehidupan seprerti malaikat, tidak lagi terikat oleh tali persaudaraan dan keluarga seperti saat di bumi.
Hidup sebagai individu dalam sebuah keluarga baru, yaitu keluarga Allah.
Dalam bacaan hari ini, Yesus ingin membuka pemahaman baru mengenai keluarga dalam konteks kerohanian. Keluarga bukan sekadar hubungan darah. Keluarga merupakan kumpulan orang yang memiliki visi sama, melakukan kehendak Bapa di surga.
Ketika mereka bersekutu dalam iman, tentu saja akan melakukan kehendak Bapa. Siap menerima orang lain yang bervisi sama sebagai anggota keluarga Allah.
Para pengikut yang mengimani-Nya adalah sebagai sebuah keluarga baru dalam iman.
Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia berkata: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”
Itulah Gereja Perdana yang dibangun atas dasar cara hidup para rasul, bersekutu.
Sebetulnya, Gereja telah dimulai sejak Bangsa Israel dipilih sebagai “Bangsa Terpilih”.
Bangsa Israel mau mendengarkan kehendak Allah Bapa, saat mereka akan dituntun keluar dari Mesir.
Dalam kisah ini, Tuhan menunjukkan bahwa Dia berkuasa atas alam semesta. Melalui Musa, Dia membelah Laut Teberau.
Dalam tradisi Timur Tengah, Laut adalah “Rumah Setan”, rumah dari segala kuasa kegelapan.
Maka, Bangsa Mesir yang jahat itu, dikubur pulang ke rumah setan di laut. Mereka tidak mau mengenal apalagi melaksanakan kehendak-Nya.
Tidak satu pun orang Mesir yang jahat itu selamat.
Pesan hari ini
Gereja adalah persekutuan para kudus, baik kita yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Sebagai anggota Gereja, kita tidak lagi terikat dalam hubungan darah melainkan satu dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai “Kepala Gereja”.
Itulah Gereja segala zaman.
Tidak satu pun orang berdosa bisa selamat dari hukuman-Nya.
“Pakailah firman Tuhan ketika logika dan perasaan tak mampu membuat keputusan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”