Gereja St. Antonius Purbayan Solo: Pohon Trembesi Ditebang, Ganti Tabebuya

0
31 views
Batang Pohon Trembesi alias Pohon Munggur yang baru saja ditebang di halaman depan Gereja Santo Antonius Paroki Purbayan Solo. (FX Juli Pramana)

SATU di antara dua pohon trembesi besar yang berada di halaman Gereja Santo Antonius Paroki Purbayan Surakarta akhirnya harus ditebang. Penebangan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta.

Pohon Trembesi (Samanea saman) atau sering dikenal dengan nama Pohon Munggur menurut kosa kata bahasa Jawa ini y terletak di lahan sangat dekat dengan pagar batas Gereja Paroki Purbayan dengan Balaikota Surakarta.

Batang pokok pohon ini memiliki diameter batang lebih dari 1,2 meter; diperkirakan berumur lebih dari 70 tahun.

Sebelum ditebang, Pohon Trembesi atau Munggur ini merupakan pohon peneduh.

Pohon Tabebuya gantikan Pohon Trembesi alias Munggur yang sudah ditebang di halaman Gereja St. Antoniius Paroki Purbayan Solo. (FX Juli Pramana)

Menjaga keamanan
Kepala Gereja St. Antonius Paroki Purbayan Surakarta Romo Walterus Teguh Santosa SJ kepada Sesawi.Net mengungkapkan, penebangan pohon trembesi terpaksa dilakukan untuk menjaga keamanan. Karena batang pohon trembesi di bagian bawah dekat dengan tanah sudah berongga. Jangan sampai sekali waktu akan rungkat tumbang dan bisa menimpa banyak orang yang berteduh; juga akan merusak pagar pembatas antara gereja dan balaikota.

“Sebagai ganti pohon trembesi, maka langsung ditanam Pohon Yabebuya (Handroanthus chrysotrichus) putih. Tabebuya jika berbunga, bentuknya seperti bunga sakura. Pohon Tabebuya dipilih karena memiliki kelebihan. Di antaranya daunnya tidak mudah rontok. Saat musim berbunga, bunganya terlihat indah dan lebat. Akarnya juga tidak merusak bangunan atau tembok, walau berbatang keras,” demikian keyakinan Romo Walterus Teguh Santosa SJ.

Sesuai Peraturan Daerah
Penebangan pohon di Kota Surakarta diatur dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2015. Untuk menebang Pohon Trembesi di halaman depan kompleks Gereja Purbayan, maka Pastor Paroki Romo Walterus Teguh Santosa SJ sudah terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta. Dilakukan enam bulan lalu dan baru dilaksanakan penebangan awal bulan Februari 2025 ini.

Sebagian kayu batang Pohon ATrembesi yang lebarnya lebih dari 1,2 meter dengan panjang dua meter akan dimanfaatkan untuk membuat meja unik di Gereja Purbayan.

Burung-burung merpati berteduh
Sementara itu, satu pohon trembesi dengan diameter batang berukuran 80 centimeter tampak masih kokoh dan memberi keteduhan di depan pojok kanan Gereja Purbayan. Di atas pohon trembesi ini, jika siang dan hari terik ,sering digunakan berteduh dan “bercengkerama” burung-burung merpati. Di atas pohon ini ditempatkan kotak gupon atau rumah merpati sebagai kandang.

Prasasti cagar budaya Gereja Santo Antonius Paroki Purbayan Solo. (FX Juli Pramana)

Gereja Purbayan sebagai cagar budaya

Cagar budaya adalah warisan budaya yang memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan atau kebudayaan.

Gereja St. Antonius Purbayan ditetapkan sebagai cagar budaya berdasarkan No 05-36/D/Bj/2012. Penetapan sebagai Cagar Budaya menurut Keputusan Wali Kotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surakarta No 646/116/I/1997 tertanggal November 2012. Tanda penetapan sebagai cagar budaya tertempel di dekat pintu masuk depan gereja sebelah kanan.

Gereja Katolik St. Antonius Purbayan terletak di Jalan Arifin No. 1 Surakarta. Bersebelahan langsung dengan Balai Kota Surakarta.

Gereja Purbayan merupakan salah satu dari sekian banyak arsitektur peninggalan kolonial Belanda di Surakarta.
Gereja Santo Antonius Paroki Purbayan ini didirikan tahun 1916.

Gereja Purbayan Solo by holistikasaya wordpress
Gereja Santo Antonius Paroki Purbayan Surakarta atau Solo di awal-awal berdirinya. (Ist)

Sembilan tahun sebelumnya, di Gereja Purbayan sudah ada aktivitas yang menjadi cikal bakal berdirinya Gereja Purbayan. Awalnya, gereja ini merupakan Stasi Gereja Gedangan Semarang.

Menurut sejarah, gereja ini merupakan saksi salah satu peninggalan arsitektur kolonial dari masa ke masa di Kota Surakarta. Berdekatan dengan lokasi gereja terdapat Benteng Vastenburg, Bank Indonesia (Javasche Bank), Balai Kota Surakarta (Kantor Gubernur Jenderal), dan Pasar Gedhe Hardjonagoro.

Dokumen foto gereja dari berbagai sumber memperlihatkan keindahan arsitektur gereja Purbayan dan kekokohan bangunan yang masih terasa hingga saat ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here