UMAT Gereja Santa Clara – Paroki Bekasi Utara kini berada dalam penantian menggetarkan terhadap datangnya bulan Desember. Untuk mereka, Masa Advent seakan datang lebih cepat tahun ini. Dan tampaknya perayaan Natal nanti akan sangat berarti dan terasa spesial bagi umat yang mencapai 7.500-an jiwa ini.
Lantas, ada apa dengan Natal yang tinggal enam lima lagi itu?
Seperti sering disampaikan Pastor Paroki setempat, Romo Raymundus Sianipar OFMCap dan Panitia Pembangunan Gereja (PPG), untuk pertama kali bangunan gereja Santa Clara yang saat ini sedang dalam proses pembangunannya akan dipakai untuk merayakan Hari Raya Natal. Dengan begitu, dalam jumlah yang besar, umat Santa Clara bisa merayakan Natal secara bersama-sama. Selain itu, dengan merayakan Natal di bangunan gereja baru, mereka terhindar dari ancaman guyuran hujan seperti yang kerap mereka alami pada tahun-tahun sebelumnya.
Dukungan uskup dan umat paroki lain
Semangat ini semakin terasa ketika mendengarkan kotbah Bapak Uskup KAJ Mgr. Ignatius Suharyo dalam perayaan HUT paroki yang ke-19 pada tanggal 20 Agustus 2017. Uskup menyemangati umat untuk menyiapkan Perayaan Natal tahun ini dan ulang tahun ke-20 di gereja yang baru. Uskup pun berharap, keinginan Romo Ray dan PPG tersebut bisa segera tercapai.
Ketika beraudiensi dengan Dewan Paroki Harian (DPH) dan PPG usai misa dan ramah tamah HUT di bangunan yang belum jadi itu, Uskup memberi dukungan besar. Beliau pun mengungkapkan begitu besarnya dukungan dan cinta dari umat paroki-paroki lain terhadap Santa Clara. “Bahkan mereka banyak berinisiatif membantu, malah lebih semangat,” kata Uskup yang pada 22 Agustus 2017 merayakan ulang tahun ke-20 tahbisan episkopalnya ini.
Penantian 17 tahun
Sangat wajar ketidaksabaran umat Santa Clara menunggu datangnya Desember, sebab penantian umat di paroki ini untuk memiliki bangunan gereja sangat panjang dan melewati perjuangan yang besar. IMB baru bisa diperoleh 17 tahun kemudian sejak pertama kali diurus. PPG pun sempat berganti-ganti.
Setelah IMB terbit pada 28 Juli 2015, terjadi gonjang-ganjing dengan beberapa kali demonstrasi massa yang menolak pembangunan gereja tersebut dengan berbagai alasan. “Benar. Perjuangannya panjang dan tidak mudah. Untungnya kami enjoy saja menjalani, dan akhirnya IMB terbit juga dan pembangunan bisa berjalan sampai saat ini. Kami sangat berharap sudah bisa dipakai untuk Natal nanti,” ujar Rasnius Pasaribu, mantan Sekretaris Dewan Paroki yang ikut mengurus IMB.
Masih butuh biaya banyak
Diperkirakan, saat digunakan untuk merayakan Natal nanti, kondisi bangunan belum sepenuhnya selesai. Tentu saja untuk menyelesaikan pembangunan masih dibutuhkan cukup banyak biaya. Sardjono Sandhi selaku Ketua PPG mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai pihak selama ini dalam aneka bentuk.
“Berkat dukungan itu kami tidak merasa berjalan sendiri dalam perjuangan. Kami selalu merasa ditemani oleh saudara-saudara seiman dan tentu saja oleh masyarakat dan pemerintah,” ujar pria asal Bayat, Klaten, Jawa Tengah ini.
Ia pun berharap para donator dan pendukung lainnya masih rela mengulurkan perhatian untuk tuntasnya pembangunan.
Jika ada dari antara pembaca Sesawi.Net yang berkenan berbelarasa ingin berdonasi, silakan menyumbang melalui rekening resmi Panitia Pembangunan Gereja (PPG) Santa Clara sebagai berikut:
- BCA Norek 066 309 7749 a.n. PGDP Paroki Santa Clara.
- Subjek berita: Pembangunan gereja.
Demi menjaga asas tranparansi publik dan akuntabilitas, mohon Anda berkenan mengirim notifikasi donasi kepada:
- Emanuel Dapa Loka (umat paroki): dapaloka@yahoo.co.id
- Redaksi Net: portalsesawi@gmail.com