Bacaan 1: Ef 2:19-22
Injil: Luk 6:12-19
Ada empat ciri khas Gereja katolik, yaitu Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik. Tentang hal ini telah dirumuskan dalam syahadat panjang, pada bagian akhir.
Apostolik (rasuli) merupakan ciri terakhir, yang mana mau ditegaskan adanya kesadaran bahwa Gereja “dibangun atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru”. Hal ini sangat jelas ditegaskan oleh rasul Paulus dalam peneguhannya kepada jemaat di Efesus (Ef. 2:20).
Gereja Katolik yang Apostolik juga terkait dengan ajaran sumber iman katolik yang berasal dari tiga sumber, yaitu Kitab Suci, Magisterium dan Tradisi.
Tradisi Suci merupakan pengajaran lisan sejak zaman Yesus dan para Rasul.
Antara, Tradisi Suci dan Kitab Suci, tidak ada perbedaannya namun saling melengkapi karena berasal dari sumber yang sama. Tradisi Suci juga merupakan hubungan historis, turun temurun, antara para rasul dan pengganti mereka, yaitu para uskup.
Tuhan Yesus membangun Gereja-Nya dengan meletakan dasar pondasi terlebih dahulu, yaitu memilih para rasul seperti ditegaskan Rasul Paulus diatas. Sehingga iman yang kita miliki benar-benar telah teruji sepanjang sejarah kehidupan.
Gereja katolik yang Apostolik menyatakan bahwa iman katolik benar-benar berasal dari Allah, karena ada Roh Kudus yang berkarya dalam diri setiap umat katolik.
Tuhan Yesus setelah berdoa semalam-malaman lalu memilih dua belas murid-Nya sebagai rasul yang akan melanjutkan karya-Nya mengenalkan Allah kepada setiap orang di dunia ini.
Meneladani para rasul, maka dalam diri setiap umat katolik punya tugas pengutusan untuk bermisi membangun “Tubuh Kristus”.
Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta dua dari dua belas rasul itu, yaitu Simon dari Zelot (untuk membedakannya dari Simon Petrus) dan Yudas anak Yakobus. Penginjil Matius dan Markus menyebutnya sebagai Yudas Tadeus.
Dari Kisah Para Rasul, ditegaskan bahwa para rasul adalah saksi kebangkitan Kristus yang merupakan sukacita terbesar bagi para rasul dan setiap murid Yesus.
Pesan hari ini
Iman Katolik (Gereja) memiliki pondasi yang kuat karena dibangun sendiri oleh Tuhan Yesus, Sang Allah Putera, yaitu para rasul (Apostolik).
Jadi iman katolik benar-benar berasal dari Allah sendiri.
“Satu pertemuan dengan Yesus Kristus sudah cukup untuk mengubahmu, secara instan, selamanya.”