Gloria in Excelcis Deo

0
890 views
Gloria in Excelcis Deo

Bacaan 1: Yes 52:7 – 10
Bacaan 2: Ibr 1:1 – 6
Injil: Yoh 1:1 – 18

Barakallahu Fii Umrik, Yesus”. Dalam bacaan hari ini, Yohanes menghubungkan kelahiran Yesus Kristus dengan kisah penciptaan.

“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya… Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.”

Dalam kisah penciptaan, yang pertama diciptakan adalah terang. Terang itu tentu akan menguasai kegelapan meski banyak yang menghalanginya. Kegelapan adalah situasi untuk menggambarkan dunia.

Injil ini dibuka dengan pernyataan Firman itu adalah Allah, yang menyatakan sifat keilahian firman. Firman itu kini telah hadir sebagai manusia dalam proses inkarnasi.

Allah hadir sebagai manusia yang begitu dekat untuk berkomunikasi. Sehingga mudah dimengerti, sebab Ia berbicara dengan bahasa manusia.

Kita pantas bersukacita, sebab Terang itu menghidupi manusia yang telah mati akibat dosa manusia pertama. Untuk itu perlu bermadah Gloria in excelsis Deo (bahasa Latin: Kemuliaan kepada Allah di di tempat tinggi).

Sebuah himne yang juga dikenal sebagai “Doksologi Besar” dan merupakan nyanyian para malaikat pada malam saat kelahiran Yesus Kristus:

Gloria in excelsis Deo et in terra pax hominibus bonae voluntatis.

Dalam suratnya kepada jemaat Ibrani, Rasul Paulus menyatakan kedudukan Kristus. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.

Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan.

Saat tugas penebusan-Nya selesai, Ia duduk di sebelah kanan Yang Maha Besar, di tempat yang tinggi, jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat.

Maka Ia berkata: “Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.”

Nabi Yesaya menggambarkan suasana sukacita yang mengiringi dinyatakannya kabar gembira bahwa Allah telah kembali meraja di Sion. Kegembiraan pembebasan yang dihubungkan dengan seruan pertobatan.

Di Yerusalem, Allah dinyatakan: “Allahmu itu Raja.”

Pesan hari ini

Menyambut kedatangan Sang Terang ke dunia dengan sukacita sambil menyanyikan nyanyian para malaikat Tuhan, Gloria in excelsis Deo et in terra pax hominibus bonae voluntatis.

Terang itu adalah kehidupan manusia yang mendasari semua ciptaan yang ada. Sabda itu kini tinggal bersama kita dalam hati.

“Natal kali ini kita rayakan dengan sederhana di rumah masing-masing sebagai “Gereja Kecil”. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu, Selamat Natal.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here