Bacaan 1: Hak 9:6-15
Injil: Mat 20:1-16a
Tahun 1999 adalah istimewa bagi Manchester United, klub sepak bola asal Inggris. Mereka meraih “Treble” atau juara di tiga kejuaraan, Liga, Piala FA (asosiasi sepak bola Inggris) dan Liga Champion Eropa.
Prestasi itu membuatnya menjadi satu dari tujuh klub Eropa saat itu yang mampu meraih “Treble”.
Final Liga Champion saat itu adalah yang paling dramatis sejauh ini. Sepanjang 90 menit, Bayern Munchen tampil perkasa mempertahankan kemenangan 1-0. Namun menit 91 dan 93 masa “injury time” (waktu tambahan), Klub Setan Merah julukan tim Inggris itu mampu membalikkan keadaan dan unggul 2-1 lewat gol Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solkjaer.
Mereka mendapatkan “Berkat” Juara Liga Champion hanya dalam waktu dua menit di saat akhir pertandingan.
Dalam bacaan injil hari ini, dari kisah perumpamaan empat buruh kerja maka buruh keempatlah yang paling mujur. Sepanjang waktu seharian “stress” tidak punya penghasilan. Namun di saat waktu kerja tinggal satu jam (Injury Time), ia akhirnya mendapatkannya juga.
Dengan upah yang sama dengan buruh lainnya, hal itu membuat iri hati buruh pertama yang kerja delapan jam.
Demikian juga Allah membuat iri hati bangsa Israel, “Bangsa Pilihan” sejak awal, namun sering memberontak. Akhirnya “Berkat Karunia Keselamatan Allah” diberikan juga pada bangsa-bangsa lain di zaman akhir.
“ Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”
Berbeda dengan Manchester United dan buruh keempat, maka dalam kisah perumpamaan bacaan pertama justru mendapatkan bencana.
Pertemuan para pohon, diantaranya pohon Zaitun, Ara dan Anggur untuk memilih raja justru ditolak oleh ketiganya dengan alasan takut kehilangan “jati diri”. Pohon Zaitun terkenal dengan minyaknya, pohon Ara terkenal dengan buahnya yang manis dan pohon Anggur terkenal sebagai bahan minuman kelas wahid.
Justru diakhir kisah diceritakan bahwa semak duri, lambang kejahatan (representasi dari Abimelekh) yang mau jadi raja. Belum terpilih saja ia sudah mengancam.
Sebelumnya, untuk memuluskan menjadi raja ia telah menghabisi tujuh puluh saudaranya kecuali Yotam yang sembunyi sehingga selamat.
Pesan hari ini
Jangan pernah menyerah, mungkin Tuhan akan mengabulkan doamu di saat “injury time”.
Kisah perumpaan pohon memberi pelajaran, di tahun politik 2024 pilihlah pemimpin yang bijaksana.
“Disaat menghadapi kesulitan dan kamu tidak menyerah, itulah kekuatanmu.”
