Goebells dan Teori Big Lie

0
0 views
Joseph Gobbels. (Deutsche Museum)

Puncta 25 Oktober 2024
Jumat BiasaXXIX
Lukas 12: 54-59

MANUSIA zaman ini sulit membedakan mana fakta dan mana hoaks. Ribuan berita berseliweran di medsos. Entah itu berita keliru, salah, hoaks, atau berita yang benar dan valid butuh disaring kebenarannya.

Maka banyak orang mengalami kebingungan, kawatir, stres dan bahkan ada yang bunuh diri karena berita-berita yang menyesatkan. Kita telah memasuki Era Post Truth di mana kebenaran dan kebohongan bercampur baur.

Paul Joseph Goebells pernah mengatakan, “Kebohongan yang diceritakan sekali adalah kebohongan. Tetapi kebohongan yang diceritakan ribuan kali bisa menjadi kebenaran.”

Dia adalah Menteri Propaganda Nazi pada zaman Hitler.

Tekniknya yang paling terkenal dalam membuat propaganda disebut “Argentum ad nausem” atau Big Lie (Kebohongan Besar).

Prinsipnya adalah menyebarluaskan berita bohong melalui media massa sebanyak mungkin dan sesering mungkin hingga kemudian kebohongan tersebut dianggap sebagai suatu kebenaran umum. Sederhana namun membahayakan dan mematikan.

Yesus sudah mengingatkan kepada masyarakat umum untuk waspada menilai tanda-tanda zaman. Orang diajak untuk mencari kebenaran dengan hati nuraninya. Tidak boleh hanya mendengar berita-berita palsu di luar sana yang tidak jelas sumbernya.

Yesus berkata kepada orang banyak: “Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?”

Saat ini ribuan putaran kebohongan diciptakan di tengah-tengah kita. Akibatnya kebohongan buatan itu kita terima sebagai kebenaran. Kita terpengaruh dan tidak bisa membuat keputusan sendiri secara benar. Maka Yesus menegaskan, “Mengapa engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?”

Teknik Goebells ini sering digunakan dalam dunia politik. Korbannya adalah orang-orang yang mudah dibodohi, karena kurang baca, dan pikirannya sempit.

Apakah kita adalah orang-orang yang mudah dibodohi sehingga tidak bisa berpikir jernih dan benar? Sabda Yesus hari ini mengusik benak dan pikiran kita sebagai orang beriman.

Pesta nikah pakai nasi box,
Berisi ayam dan dua telurnya.
Jangan percaya berita hoax,
Luas wawasan agar bijaksana.

Wonogiri, carilah kebenaran
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here