SYANTIKARA Youth Center (SYC) menjadi rumah belajar pertama bagi Kelompok Peduli Grigak (Kolaborasi Komunitas Relawan Grigak dan Karang Taruna Catur Manunggal Dusun Karang).
Kolaborasi ini berangkat dari kesukaan dan kerelaan yang terinspirasi oleh semangat alm. Romo Mangunwijaya Pr.
Sebagaimana bakti dharmanya di Grigak dalam memperjuang sumber air bersih bagi masyarakat Dusun Karang, Gunung Kidul, demikian pun bara semangat itu yang diharapkan terus berkobar di relung hati setiap anggota Karang Tarung Catur Manunggal dan Anggota Komunitas Relawan Grigak melalui kepedulian dalam menjaga tubuh sebagai bahtera Sang Maha Esa.
Berangkat dari kepedulian untuk mensyukuri dan merawat kesehatan, Komunitas Relawan Grigak berkolaborasi dengan Karang Taruna Catur Manunggal sebagai mitra belajar dalam pelatihan makakan dan minuman sehat di Syantikara Youth Center.
Pelatihan selama tiga hari ini bertujuan untuk mengenal jenis-jenis makanan dan minuman sehat serta bagaimana mengolah bahan-bahan lokal itu menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan alam sebagai sumber daya sekaligus sebagai sesama makhluk hidup.
Makanan-minuman sehat
Pelatihan membuat makanan dan minuman sehat (oleh tim pelatih SYC) untuk kelompok kolaborasi Relawan Grigak dan Karang Taruna Catur Manunggal dilaksanakan pada Jumat, 29-30 Maret, sedangkan pada Minggu, 31 Maret, kelompok kolaborasi Relawan Grigak dan Karang Taruna Catur Manunggal (sebagai mentor) memberi pelatihan beberapa jenis makanan dan minuman sehat kepada 17 peserta dari warga sekitar Jogja yang diundang oleh tim Syantikara dengan didampingi oleh tim pelatih SYC.
Jumat, 29 Maret 2019 (pukul 09.00) tim Karang Taruna Catur Manunggal, Dusun Karang, Gunung Kidul sudah tiba di SYC. Sementara itu, Relawan Grigak sudah sibuk menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan untuk pembuatan makanan dan minuman sehat.
Setelah pembukaan pelatihan yang ditandai dengan pengantar oleh Sr. Mariati CB, Karang Taruna Catur Manunggal dan Relawan Grigak berkeliling di sekitar lingkungan kebun SYC sebagai bentuk orientasi untuk mengenal jenis-jenis tanaman sehat yang dikembangkan di SYC.
Tawa dan sungkan adalah bagian dari inisiasi keakraban antara Relawan Grigak, Karang Taruna Catur Manunggal, dan tim pelatih SYC.
Kesan keakraban yang terukir dalam fase pengenalan lingkungan itu berhasil mengkamuflase kesungkan menjadi mitra belajar yang terlukis sejak makan siang, pelatihan membuat minuman dan makanan sehat (seruni, teh daun sirsak dan teh daun telang, gurih-gurih gizi, nugget sayur, sari kedelai, dan sari kacang hijau), dan makan malam.
Khusus untuk makan siang dan makan malam, baik Relawan Grigak, Karang Taruna Catur Manunggal, maupun tim pelatih SYC semuanya berkolaborasi dalam memasak untuk setiap hidangan makan bersama.
Selain itu, bahan-bahan yang digunakan baik untuk makan siang maupun makan malam selalu menggunakan aneka jenis sayuran segar dan sehat.
Misalnya, makan menu makan siang terdiri dari nasi putih, bening bayam, jagung manis, dan bergedel tempe, sedangkan menu makan malam antara lain nasi hijau, oseng pepaya, tahu bacem, dan krupuk rakyat.
Sungguh potret hidangan makan bersama yang sederhana dan sehat. Namun lebih dari itu, sukacita dan persaudaraan yang tercipta di setiap canda dalam suasana makan bersama adalah pengganti aneka rasa micin yang mematikan.
Sabtu, 30 Maret adalah hari kedua pelatihan pembuatan makanan dan minuman sehat bagi kelompok Peduli Grigak. Mentari pagi yang cerah menjadi wujud kasih Sang Pencipta bagi manusia untuk memulai hari.
Seperti kemarin, setelah sarapan pagi (nasi oseng dan telur ceplok), Sr. Mariati CB menjelaskan aneka khasiat yang diperoleh dari bahan-bahan pembuatan makanan dan minuman sehat yang akan dilatihkan, di antaranya pembuatan serbuk jahe merah, serbuk temulawak, serbuk kunir mangga, dan serbuk kunir.
Tim pelatih SYC menegaskan bahwa memang ada beberapa jenis tanaman berkhasiat yang tidak pernah disadari banyak orang sebagai bahan makanan dan minuman sehat.
Bahkan eksistensinya akan punah ketika manusia tidak mempedulikannya.
“Tumbuhan pun membutuhkan perhatian. Semakin kita memperhatikannya, tanaman akan semakin berterima kasih pada kita dengan tumbuh subur, berbunga dan berbuah. Misalnya, ketika kamu peduli kepada bunga telang, bila kita memperhatikannya, tanaman ini akan banyak bunganya. Bunga telang itu banyak khasiatnya, misalnya untuk teh, pewarna alami nasi biru, dan masih banyak lagi. (Sr. Mariati CB)
Setelah makan siang (nasi ungu, pecel: daun singkong, gedi, pepaya Jepang, dan tauge), Tim pelatih SYC juga memberi pelatihan membuat kue minas, cis stik, bronis singkong, dan nugget sayur.
Rangkainan pelatihan itu senantiasa sederhana dalam nada plural yang disemarakkan dari setiap tawa dan keakraban yang terlukis dalam kisah-kisah ringan di atas meja makan bersama dan setiap racikan bahan-bahan dan pengomposisian bahan dari berbagai sudut ruang pelatihan SYC.
Perbedaan bahasa menjadi warna sunset yang terlukis dalam pelatihan yang dicanangkan oleh Romo Wiryono SJ ketua APTIK dalam memujudkan pemberdayaan Sumber Daya Manusia.
Sungguh potret pelatihan sederhana yang berlangsung dengan penuh rasa ingin tahu baik dari Relawan Grigak maupun Karang Taruna Catur Manunggal.
Minggu, 31 Maret menjadi hari ujian bagi Relawan Grigak dan Karang Taruna Catur Manunggal dalam bara semangat Romo Mangun yang senantiasa berkobar untuk membagi ilmu dan keterampilan membuat makanan dan minuman sehat.
Pelatihan hari minggu itu dimulai dengan menyajikan hasil olahan dari Karang Taruna Catur Manunggal kepada peserta pelatihan dari sekitar Jogja, sementara tim Relawan Grigak berusaha menjualkan aneka jamu (jahe merah, kunir mangga, dan temulawak) serta minuman seruni kepada kelompok Senam Samirono Sehat (dikenal dengan sebuatan S3).
Di sana ada begitu banyak pelajaran berharga tentang keterampilan mempromosikan produk, keterampilan berkomunikasi, dan penampilan karakter yang bersahaja.
Sekitar pukul 08.00 peserta Pelatihan Pembuatan Makanan dan Minuman Sehat mulai datang dan melakukan registrasi dan disambut dengan penuh kehangatan oleh Tim Pelatih SYC (termasuk Relawan Grigak dan Karang Taruna Catur Manunggal). Pelatihan ini dimulai dengan penjelasan jenis-jenis bahan, cara pembuatan, dan aneka khasiat dari bahan-bahan pembuatan makanan dan minuman sehat.
Keberagaman
Pelatihan ini berlangsung dengan penuh semarak keragaman.
Apalagi para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk saling berdinamika dalam pembuatan Seruni (Kelompok 1), Serbuk Jahe Merah (Kelompok 2), Nugget Sayur (Kelompok 3), dan Kue Mi-nas (Kelompok 4). Setiap kelompok belajar pembuatan makanan dan minuman sehat dalam nuasa keharmonisan. Sungguh pemandangan pendidikan yang indah.
Semarak keharmonisan itu semakin sempurna di setiap kecerian yang terekam dari hasil jepretan kamera. Senyum ketulusan yang luar biasa menggambarkan keanekaragaman Negeri Indonesia yang berjaya. Setiap kelompok berpose ria bersama hasil produk mereka.
Dalam lukisan kebanggaan mereka memamerkan karya kebersamaan mereka (kolaborasi Karang Taruna, Relawan Grigak dan Panitia Eco Camp “Mangun Karsa”).
Semua rangkaian pelatihan pembuatan makanan dan minuman sehat itu sungguh menampilkan performansi orkestra plural yang harmoni.
Yogyakarta, 1 April 2019
PS: Kerjasama LPPM USD & UAJY, dan Syantikara Youth Center) Kornelis Mauk (KRG)
Editor: Mathias Hariyadi