Gunawan Wibisana dan Yohanes Pembaptis

0
335 views
Yohanes Pembaptis

Puncta 24.06.21
HR Kelahiran St. Yohanes Pembaptis
Lukas 1:57-66.80

ANAK-ANAK Dewi Sukesi dan Wisrawa lahir dalam rupa dan bentuk yang mengerikan. Berwajah raksasa dan wataknya Angkara murka.

Hal itu terjadi, karena waktu menjelaskan ilmu Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu, mereka tergoda oleh nafsu birahi sehingga mereka jatuh dalam dosa.

Cinta suci suami isteri yang dilakukan dengan salah menghasilkan anak-anak yang buruk dan jahat.

  • Rahwana lahir dari segumpal darah.
  • Raseksi Sarpakenaka lahir dari secuil kuku.
  • Kumbakarna lahir dari sebongkah telinga.
  • Darah, kuping dan kuku yang mencakar-cakar adalah gambaran nafsu birahi yang menggelegak tak terbendung.

Barulah ketika Wisrawa dan Sukesi berada di puncak cinta yang murni, tulus dan suci, lahir seorang manusia yang tampan berhati mulia dan bijaksana yakni Gunawan Wibisana.

Gunawan lahir dari keluhuran cinta murni, cinta tanpa hawa nafsu.

Gunawan adalah seorang satria yang mampu menjunjung kebenaran. Ia adalah mutiara di antara angkara murka saudara-saudaranya.

Ia adalah mutiara yang tidak larut dalam jelaga kejahatan dunia.

Hari ini kita memperingati kelahiran Santo Yohanes Pembaptis.

Kelahirannya ditandai dengan peristiwa aneh dan ajaib.

Ayahnya, Zakaria sakit bisu. Ibunya sudah lanjut usia.

Nama yang diberikan tidak “nunggak semi” nama orangtuanya.

Seharusnya – menurut adat istiadat – nama anak itu adalah Zakaria.

Tetapi orangtuanya memberi nama Yohanes. “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian,” komentar tetangga-tetangga dengan heran.

Peristiwa itu menjadi tanda tanya banyak orang.

“Menjadi apakah anak ini nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai dia,” kata mereka.

Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik. Zakaria dan Elisabet adalah suami istri yang saleh, taat pada Allah.

Keluarga yang baik akan menurunkan sifat-sifat yang baik bagi anak-anaknya.

“Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya.”

Ini adalah tanda bagaimana Yohanes dididik dengan baik oleh orangtuanya.

Berbeda dengan Wisrawa dan Sukesi yang salah menjabarkan Sastra Jendra. Mereka terjerumus oleh nafsu birahi yang melahirkan sifat angkara murka dan jahat.

Zakaria dan Elisabet taat dan setia pada Allah.

Yohanes Pembaptis lahir dari buah cinta suci yang lama dirindukan oleh Zakaria dan Elisabet.

Yohanes Pembaptis menjadi pembawa kebenaran di tengah dunia.

Ia menjadi pelita yang menuntun pada Terang yang sesungguhnya yakni Yesus Sang Mesias.

Rambut warna putih namanya uban.
Disemir hitam biar nampak mudaan.
Cinta yang tulus melahirkan kebaikan.
Cinta birahi membawa kehancuran.

Cawas, berdoa untukmu selalu…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here