Puncta 09.01.24
Selasa Biasa I
Markus 1: 12b-28
KAMI pernah punya seorang guru yang sangat berwibawa, namanya Bapak Mulyadi. Kata-katanya lembut, namun tegas.
Bahasanya santun membuat murid-muridnya segan. Sifat kebapaannya sangat dirasakan oleh para murid. Kami semua senang kalau diajar oleh Pak Mulyadi.
Jika di kelas ramai dan gaduh, Pak Mulyadi tidak menunjukkan muka marah. Beliau hanya berdiri di depan pintu, anak-anak sudah langsung diam dan tenang. Suasana kelas yang tadinya sangat riuh, beliau hadir kelas berubah jadi tenang.
Kewibawaannya memancar dari kepribadiannya yang hangat dan tenang. Penampilannya sederhana tetapi rapi. Guru yang lain sudah naik Vespa atau Yamaha, beliau masih tetap bersepeda dengan tas hitam dari kulit yang mengkilat.
Para murid sangat menghormati dan segan kepada beliau. Kata-katanya berwibawa karena keteladanan hidupnya.
Hari ini kita membaca dalam Injil, Yesus dipandang sebagai guru yang berwibawa. Banyak orang kagum karena Ia mengajar sebagai orang yang berkuasa. Kata-kata-Nya penuh wibawa.
Bahkan orang yang kerasukan setan pun takluk kepada-Nya. Dengan suara mantap penuh kuasa, Ia mengusir roh jahat. “Diam, keluarlah dari padanya!” hardik-Nya.
Seketika itu juga roh jahat keluar dari orang itu. Semua orang di rumah ibadat itu takjub dan heran akan kuasa-Nya.
Yesus adalah Allah yang berkuasa. Ia menunjukkan wibawa-Nya terhadap kuasa jahat. Kuasa setan takluk kepada-Nya. Iblis tunduk di bawah kaki-Nya.
Kalau kita sungguh percaya kepada Yesus, kita tak perlu takut. Allah Maha Kuasa atas segala ciptaan-Nya. Roh-roh jahat tunduk pada perintah-Nya. Kita boleh datang kepada Tuhan Yesus dan memohon kuasa-Nya untuk melindungi kita.
Jalan-jalan di Danau Toba,
Singgah sebentar di kota Parapat.
Tuhan Yesus yang maha kuasa,
Lindungilah kami dari yang jahat.
Cawas, lindungi kami selalu ya Tuhan
Rm. A. Joko Purwanto, Pr