Habemus Papam: Jenderal Jesuit, Sang Pendukung Gerakan Teologi Pembebasan di Amerika Latin? (4B)

0
2,185 views

Pedro Arrupe 3KETIKA menjadi Pater Pedro Arrupe SJ menjabat Superior Generalis SJ itulah, fenomena menghayati iman dalam praksis tindakan melalui relfleksi “teologi pembebasan” mulai marak dipraktikkan di Gereja Katolik Amerika Latin. Dan sebagai pemimpin umum SJ, dia juga tidak menutup mata mendengar banyak para Jesuit Amerika Latin juga melakukan langkah yang sama: atas dasar imannya kepada Tuhan sebagai “Sang Pembebas” dari kungkungan ketidakadilan sosial, maka para Jesuit mulai “copot jubah” menjadi praktisi-praktisi di bidang politik tanpa harus meninggalkan status imamatnya sebagai pastur dan pemimpin umat.

Karena fenomena “teologi pembebasan” inilah, Curia Generalis SJ di bawah Pater Pedro Arrupe SJ  lantas dicurigai oleh Vatikan –terutama oleh Kongregasi Ajaran Iman dengan Kardinal Joseph Ratzinger sebagai orang penting di biro “penjaga doktrin iman” ini— sebagai “pelindung” para imam yang melakukan berteologi pembebasan di Amerika Latin. Kita tidak tahu pasti, apakah terjadi “pertengkaran politik” waktu itu antara Pemimpin Umum SJ Pater Pedro Arrupe SJ dengan Praefek Kongregasi Iman Kardinal Joseph Ratzinger yang dijuluki “bulldog” penjaga gawang iman katolik Vatikan.

El Salvador

Puncak ketegangan itu terjadi setelah peristiwa “pembantaian” berdarah di El Salvador tertanggal 20 Juni 1977, ketika 47 Jesuit ditembak buas oleh kelompok The White Warriors Union karena bertahan membantu kaum papa di negeri ini dari praktik ketidakadilan. Ancaman berupa ultimatum ditembak mati diberikan, kalau dalam sebulan para Jesuit ini tetap membangkang tidak mau meninggalkan kamp-kaum perkampungan kumuh dimana mereka melalukan “konsientisasi” sosial atas pilar-pilar kemiskinan structural dan piramida ketidakadilan.

Apa jawaban Pedro Arrupe SJ sebagai Superior Generalis?

“Para Jesuit di El Salvador itu besar kemungkinan akan mati sebagai martir; dan saya yakin sepenuhnya bahwa para kolega saya yakni para Jesuit di El Salvador itu pasti tidak akan meninggallkan umatnya sendirian,” katanya usai melalukan perjalanan konsultasi di El Salvador mencermati kondisi kritis tersebut.Ratzinger,Kardinal

Dan benar saja, beberapa bulan kemudian Pater Rutilio Grande –tokoh pejuang teologi pembebasan—akhirnya mati ditembak di El Salvador. Tanggal 16 November 1989, lagi-lagi enam orang pastur Jesuit juga menemui nasib nahas sama: ditembak mati. Mereka adalah  Ignacio Ellacuría, Armando Lopez, Joaquin Lopez y Lopez, Ignacio Martín-Baró, Segundo Montes and Juan Ramon Moreno; juga ikut ditembak mati adalah Julia Elba Ramos dan anak perempuannya bernama Cecilia.

TKP penembakan brutal itu justru terjadi di Jesuit University of Central America.

Puncak tragedy menimpa diri pada Uskup Agung El Salvador Mgr. Óscar Romero yang ditembak ketika tengah memimpin perayaan ekaristi di Katedral tanggal 24 Maret 1980. Bersama Sang Uskup, juga menjadi korban perkosaan dan penembakan adalah Suster Dorothy Kazel –seorang biarawati Ursulin— dan Suster Maura Clark dan Suster Ita Ford, keduanya biarawati Maryknoll.

oscar romeroMenghadapi semua tragedy berdarah di tanah Amerika Latin itu, selaku Superior Generalis SJ Pater Pedro Arrupe bergeming sedikit pun: tetap berdiri di belakang para Jesuit yang berjuang membela hak-hak kaum miskin papa dan tertindas dari jurang praktik ketidakadilan.

Nah, saat sepulang dari perjalanan di Manila inilah Pater Pedro Arrupe SJ terkena serangan stroke ketika baru saja mendarat di Bandara Fiumicino di Roma tanggal 7 Agustus 1981. Beberapa bulan kemudian, kesehatannya makin menurun hingga akhirnya benar-benar terkapar bisu dan tidak bisa omong sama sekali. Keadaan inilah yang memaksa Curia Generalis  SJ berpikir alangkah baiknya kalau beliau mengundurkan diri sebagai Superior General karena kondisi fisiknya yang sudah tidak mungkin lagi. (Bersambung)

Photo credit: Superior Generalis SJ mendiang Pater Pedro Arrupe, Kardinal Joseph Ratzinger, mendiang Uskup Agung El Salvador Mgr. Oscar Romero (ist)

Artikel terkait:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here