Habis Manis Sepah Dibuang

0
369 views
Ilustrasi: Orang mencari tiket perjalanan dengan KA . (Ist)

Renungan Harian
Kamis, 24 Februari 2022
Bacaan I: Yak. 5: 1-6
Injil: Mrk. 9: 41-50
 
“ROMO, apakah saya boleh minta tolong. Ingin membantu saya?” kata seorang bapak seberang telepon.

Saya mengenal bapak yang menelpon saya, karena dia adalah umat saya.

Beberapa tahun lalu, ia memberi tahu bahwa dia mendapatkan tawaran bekerja di luar pulau. Saat itu dia begitu bahagia menceritakan bahwa dia mendapat tawaran bekerja di luar pulau dengan gaji yang lumayan besar.

Ia berangan-angan dengan gaji yang diterimanya dia bisa memperbaiki nasib keluarganya. Bapak ini punya keahlian sebagai tukang kayu.
 
“Pak, apa yang dapat saya bantu?” tanya saya.

“Maaf Romo, sebenarnya saya malu tetapi ini saya sungguh terpaksa. Romo saya minta bantuan uang untuk transpor pulang.

Saya tidak punya uang. Sudah lebih dari 6 bulan saya tidak mendapatkan gaji dan yang lebih menyedihkan pemborong sudah menghilang dan kami tidak tahu kemana dia pergi.

Untunglah untuk makan sehari-hari masih ditolong oleh orang yang rumahnya kami bangun,” jawab bapak itu.

“Baik pak, saya minta nomor rekening agar saya bisa mengirim uang,” kata saya.
 
Kisah pilu yang dialami oleh bapak itu sudah amat sering saya dengar langsung atau pun melalui media massa. Namun bahwa sekarang saya mendengar sendiri dari orang yang menjadi korban, dan korban adalah orang yang saya kenal baru kali ini.

Selama itu, saya menjadi susah tidur memikirkan apa yang dialami oleh bapak itu dan banyak orang yang mengalaminya.

Betapa menyedihkan situasi yang dialaminya. Untung, bapak ini masih mendapatkan makan andai tidak betapa mengerikan.
 
Bapak itu dan banyak orang lain yang senasib, pergi jauh meninggalkan keluarga untuk menjemput mimpi.

Ia rela meninggalkan orang-orang yang dicintai untuk menggapai mimpi. Kiranya mimpinya bukanlah mimpi yang luar biasa, mimpinya hanyalah mimpi sederhana, mimpi untuk mengubah nasib keluarga.

Namun semua itu musnah karena keserakahan orang-orang yang mempunyai kuasa; orang-orang yang tidak punya hati sehingga dengan tega “menghisap” tenaga orang lain serta memusnahkan mimpi orang lain.
 
Benarlah apa yang disampaikan sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Surat St. Yakobus: “Kalian telah menghukum bahkan membunuh orang jujur, dan ia tidak dapat melawan kalian.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here