Hakekat Gereja adalah Melayani

0
3,024 views
Ilustrasi (Ist)

GEREJA Katolik mewartakan Kerajaan Allah yang datang, dengan cara (di antaranya) misi sekolah dan dunia kesehatan. Banyak orang menjadi katolik karena sentuhan pelayanan-pelayanan tersebut.

Umumnya terjadi begini: seseorang mengalami Tuhan dalam pendidikannya di sekolah misi, kemudian atas kesadarannya sendiri ingin menjadi Katolik. Berpangkal dari pengalaman tersebut, kakak dan adiknya , serta ibu dan ayahnya tertarik akan perubahan hidup si anak, kemudian mereka menyusul mengimani Tuhan Yesus. Maka, betapa menyedihkan ketika melihat realitas sekolah katolik sudah kesusahan mendapatkan peserta didik, sementara masyarakatpun memiliki aneka tawaran untuk berobat dan menjaga kesehatan.

Sejak awal terbentuknya, pesona Gereja adalah pelayanan-pelayanan yang sangat konkrit (menanggapi kebutuhan rial) masyarakat setempat. Kerajaan Allah diwartakan berkat pelayanan-pelayanan kepada mereka yang nyata terpinggirkan, yaitu kepada para janda.

Bacaan pertama hari ini secara jelas menggambarkan itu.  Ketika jemaat semakin berkembang, sementara  para pelayan sudah tidak lagi memadai, maka timbul ketidak puasan di antara orang-orang Yahudi berbahasa Yunani. Sebab perhatian kepada para janda mereka menjadi terabaikan.

Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan yang berkecukupan, para murid berkumpul dan memutuskan mengangkat tujuh diakon baru. Adapun mereka memiliki criteria siapa yang layak dipilih di antara jemaat: terkenal baik, penuh Roh Kudus, dan berkhikmat.

Gereja menghadirkan diri dalam pelayanan-pelayanan kemanusiaan. Tetapi tidak berhenti pada itu.

Dipilihnya para diakon untuk ‘melayani meja’ diharapkan membantu para rasul supaya mereka dapat ‘memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman’. Dengan demikian Kerajaan Allah semakin nyata dialami oleh banyak orang.

“Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak, juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya”.

Kepada Filipus yang menuntut Yesus supaya menunjukkan Bapa kepadanya, Yesus berkata: “… Percayalah kepadaKu bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam aku; atau setidak-tidaknya percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.”

Marilah kita mewartakan Kerajaan Allah, dengan perbuatan amal kasih sesama, supaya semakin banyak orang tersapa belaskasih Allah, dan beriman kepadaNya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here