Bacaan 1: Kis 6:8 – 15
Injil: Yoh 6:22 – 29
PADA kurun masa penjajahan bangsa Jepang, rakyat Indonesia betul-betul mengalami kesulitan. Terutama dalam hal kebutuhan sandang dan pangan.
Beras dan barang kebutuhan pokok lainnya sungguh sulit didapat. Kalau pun ada, maka harganya sangat mahal.
Kadang orang terpaksa harus menjual perabotan rumah tangga ke pasar loakan (barang bekas) hanya untuk bisa makan. Bahkan, katanya, ada pembatasan bagi rumah tangga dalam hal menyimpan beras: tidak boleh dari dari empat kilogram.
Jika melanggar, maka bisa ditangkap.
Demikian juga bangsa Israel, karena mengalami penjajahan bangsa Romawi, maka mengalami kesulitan dalam kehidupan mereka.
Terutama dalam memperoleh bahan-bahan makanan.
Maka ketika mereka diberi makan roti dan ikan oleh Tuhan Yesus, membuat mereka ketagihan.
Mereka mencari Yesus bukan karena mukjizat yang dilakukan dan status keilahian-Nya namun karena ingin makan gratis.
Hal inilah yang disindir oleh Tuhan Yesus,
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyan….”
Demikian sindir Tuhan Yesus kepada orang banyak yang mencari-Nya itu.
Kadang manusia terjebak dalam ketergantungan kebutuhan duniawi, namun justru melupakan kebutuhan rohaninya.
Tuhan Yesus memperingatkan akan hal ini.
“Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.”
Sepeninggal Tuhan Yesus naik ke surga, para murid-Nya terus mendapatkan tekanan dan penganiayaan dari para pemimpin agama serta orang Yahudi.
Salah satunya adalah Stefanus, satu dari tujuh diaken yang sebenarnya tugasnya mengurusi logistik pengikut Yesus yang berbahasa Yunani.
Namun karena ia dipenuhi Roh Kudus, ia sering membantu para rasul dalam mewartakan kebangkitan Tuhan Yesus.
Oleh karena kepenuhan Roh Kudus-lah maka orang-orang Yahudi tak mampu melawannya dalam berdebat, sekalipun dengan kesaksian palsu.
Pesan hari ini
Janganlah menjadi “hamba kampung tengah (perut)”, namun jadilah hamba Kristus. Bekerja mencari makanan rohani yang membawa kepada keselamatan kekal.
Roh Kudus akan memimpin kita melawan kejahatan dan menuju kepada kekekalan.
“Musuh terbesar manusia adalah kebenaran yang disembunyikan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”