Hamba yang Setia

0
227 views
Seminari Menengah St. Laurentius Keuskupan Ketapang.

Puncta 10.08.23
Pesta St. Laurensius, Diakon Martir
Yohanes 12: 24-26

SEMINARI Menengah di Ketapang berlindung pada Santo Laurensius yang kita peringati hari ini. Seminari ini berdiri 34 tahun yang lalu dan sudah menghasilkan banyak imam untuk keuskupan.

Nama Laurensius diambil untuk meneladan semangat hidup Diakon Laurensius yang setia mengabdi pada Paus Sixtus II.

Tidak secara kebetulan, bahwa pendamping pertama para seminaris waktu itu adalah Fr. Laurensius Sutadi yang sedang menjalani masa Tahun Pastoral.

Sekarang beliau sudah menjadi imam di Keuskupan Ketapang selama 31 tahun.

Kesetiaan, ketekunan dan tanggungjawab itulah yang nampak dalam diri St. Laurensius. Diakon Laurensius melayani Paus Sixtus dengan setia.

Kata-katanya yang terkenal adalah “Aku akan menyertaimu kemana saja engkau pergi. Tidaklah pantas seorang imam agung Kristus pergi tanpa didampingi diakonnya.” Hal itu diucapkannya di depan Paus saat menjalani hukuman.

Kata-kata ini sejalan dengan sabda Yesus hari ini, “Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan dimana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”

Tekun dan tanggungjawab ditunjukkan St. Laurensius saat diberi tugas menjaga harta benda gereja. Laurensius ditugasi mengelola harta gereja untuk dibagikan kepada kaum papa miskin. Walikota Roma memaksa dia menyerahkan seluruh harta gereja.

Tiga hari kemudian ia membawa seluruh orang miskin di Roma ke hadapan walikota. “Inilah harta gereja,” katanya kepada walikota.

Karena dianggap mengolok-olok walikota, dia ditangkap dan dipanggang hidup-hidup. Ia mati sebagai martir di Roma.

Keteladanan St. Laurensius dapat menjadi dasar bagi kita yang ingin melayani Kristus. Sebagai pelayan kita dituntut memberikan diri secara total seperti biji gandum yang rela jatuh ke tanah dan mati.

Totalitas menghidupi pelayanan didasarkan pada Kristus yang mengorbankan Diri-Nya bagi manusia dengan wafat di kayu salib.

Sedemikian besar cinta Tuhan kepada kita, begitu pun para pelayan dituntut mengasihi umat tidak setengah-setengah.

Santo Laurensius, doakanlah kami agar berani mengorbankan diri demi Kerajaan Allah di dunia ini.

Biji gandum harus jatuh dan mati,
Agar dapat tumbuh berbuah lebat.
Kalau kita mau jadi imam sejati,
Harus berani berkorban demi umat.

Cawas, jangan takut jatuh dan mati

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here