SEJAK pandemi covid-19 meluluh lantakkan segala aktivitas manusia baik secara global maupun lokal, ternyata dampaknya bukan hanya aspek ekonomi, budaya, sosial dan pendidikan. Tetapi juga pembatasan ruang ekspresi iman dalam aspek religiusitas seseorang.
Tempat-tempat ibadah dalam kurun waktu enam bulan ditutup sementara. Gereja Katolik beradaptasi dengan misa menggunakan live streaming atau online dengan plus komuni batin.
Bagaimana Paroki Santo Paulus Pringgolayan Yogyakarta?
Di era new normal, budaya beradaptasi misa dengan pembatasan umat merupakan satu langkah yang baik sehingga kegiatan misa mingguan dapat berjalan dengan lancar.
Wacana ekaristi ini pun tidak terlepas usaha dari romo dan dewan paroki dengan mengikuti protokol kesehatan.
Ini dilakukan sebagaimana yang sudah diatur oleh pemenritah dan Gereja. Dalam hal ini, peraturan Keuskupan Agung semarang dalam perayaan misa era new normal saat ini.
Asisten Luar Biasa (ALB) angkat kaki
Sejak tanggal 2 Agustus 2020, dewan paroki mengangkat ALB sebagai prodiakon dengan memenuhi standar protokol kesehatan. Ini untuk membantu imam dalam pelayanan ekaristi. Baik di gereja maupun lingkungan di Paroki Pringgolayan Yogyakarta.
Paroki Pringgolayan mempunyaai 28 Lingkungan. Rata-rata mudah terjangkau dalam pelayanannya. Maka, ALB baik awam maupun religius yang terdiri dari para bruder MTB dan Suster PRR dengan semangat dan gembira melayani umat lingkungan yang usia 65 tahun ke atas.
Ini untuk menerimakan komuni suci di rumah yang telah disiapkan oleh ketua lingkungan masing-masing di Paroki St. Paulus Pringgolayan, Bantul, DI Yogyakarta.
Para ALB religius secara istimwa disediakan mobil khusus oleh umat. Titik penjemputannya di gereja maupun biara.
Saya sendiri melayani Lingkungan Gabriel. Tepatnya daerah Klampok, perbatasan Berbah Sleman Yogyakarta.
Saya sangat senang sekali melakukan kegiatan ini. Karena selama ini, praktis hanya mengenal umat yang berada di lingkungan biara. Kini, di tengah pandemi covid-19 ini, saya malah bisa melayani umat di lingkungan lain.
Panorama alam sawah di daerah ini menjadi ruang untuk mengagungkan kasih Allah. Pemandangan ini menjadi keajaiban bagiku setiap melayani komuni di suci di daerah ini yang masih lingkungan yang masih suasana pedesaan.
Harapan di balik covid-19
Selama melayani komuni suci, hal ini selalu diawali ibadat singkat. Saya terharu dengan pengalamana Bapak Heru saat mesyeringkan pengalaman imannya.
“Bruder, saya bahagia sekali karena sebelum pandemi covid-19, kita tiap hari minggu ke gereja untuk mengikuti misa. Saya senang dan bahagia sekali, kali ini Yesus hadir di rumah kami. Saya tidak pernah membayangkan bahwa tempat saya ini untuk dijadikan rumah untuk melayani komuni lansia.”
“Saya bahagia sekali bruder,” lanjutnya.
Ungkapan Bapak Heru ini membuat susana sharing iman pada hari Minggu, 9 Agustus 2020 semakin dikuatkan oleh pengalaman Ny. Heru.
“Bruder, di tengah pandemi covid-19 kami tetap mempunyai iman yang kita harapan yang pasti bahwa wabah ini akan berlalu. Tuhan tidak mungkin membiarkan kita umat-Nya menderita terus,” kata Ny. Heru dengan nada penuh haru.
Berbagai pengalaman juga yang dialami oleh para suster dan bruder yang melayani komuni suci di lingkungan pada masa pandemi covid-19 ini semakin meneguhkan dan menguatkan iman umat.
Menurut Suster Dion PRR selaku pimpinan komunitas PRR, banyak rahmat yang dialami oleh para suster PRR terutama perjumpaan para bapak ibu lansia yang dengan terharu memandang dan merindukan kehadiran Yesus melalui komuni suci.
Ini kata mantan misionaris yang pernah tugas di Italia ini dengan penuh gembira.
Pengalaman beberapa bruder Novis MTB juga hampir sama yakni bahwa perjumpaan dengan umat di lingkungan terasa sekali. Yesus yang hadir lewat komuni suci menjadi pertemuan rahmat yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Para bruder Novis MTB semakin semangat dan kuat atas pengalamana-penglaman menjadi ALB. “Terima kasih kepada pastor paroki dan dewanya, karena para novis ini bisa belajar banyak dari umat,” kata Bruder Egidius dengan semangat.
Semoga di tengah badai ini ada harapan yang pasti bahwa Tuhan tetap setia menemani dan bersahabat dengan kita yang saat ini semakin hari makin berharap untuk bisa menikmati ruang ekspresi iman dengan adaptasi new normal yang walaupun istilah ini maknanya diberi secara paksa oleh pemerintah seakan-akan kita semua berlalu dari musibah ini.
Sampai saat ini, daerah Bantul masih masuk dalam satu zona merah. Maka masih waspada dan tetap mengikuti protokol kesehatan dalam segala aktivitas setiap hari.
Sharing dan refleksi pengalaman yang luar biasa Bruder Flavianus MTB. Selamat melayani semoga selalu menjadi berkat dan membawa harapan baru di tengah pandemi…NamaNya semakin dimuliakan.