DEKENAT Kefamenanu, Keuskupan Atambua menggelar lomba lagu dan gerak bagi anak-anak Sekami dalam rangka menyambut Hari Minggu Misi sedunia ke-90
Dekenat Kefamenanu, Keuskupan Atambua menggelar lomba lagu dan gerak bagi anak-anak Sekami dalam rangka menyambut Hari Minggu Misi sedunia ke-90, pada Sabtu-Minggu (22-23/10/2016).
Kegiatan yang digelar selama dua hari ini terjadi berkat kerjasama yang baik antara Seksi Karya Kepausan Indonesia (KKI) Dekenat Kefamenanu dengan Para Pastor Paroki se-dekenat kefamenanu dan Pastor Deken Kefamenanu.
Tempat, peserta dan jenis kegiatan
Paroki St. Theresia Kefamenanu dipilih menjadi tempat terlaksananya kegiatan, karena lokasinya yang strategis dan juga karena menjadi Pusat Dekenat Kefamenanu.
Para peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah utusan anak – anak Sekami bersama para pendamping dari 17 Paroki yang ada di wilayah Dekenat Kefamenanu. Masing-masing paroki ditentukan hanya boleh membawa 20 anak Sekami dan 3 orang pendamping.
Ada pun jenis kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Animasi (Latihan dan penyeragaman yel-yel, lagu dan gerak, aneka tepuk tangan Sekami, dll
- Perlombaan / Kreasi Lagu & Gerak Sekami
- Selebrasi/Perayaan Ekaristi
- Aksi Doa Rosario Misioner
- Derma
Jalannya Kegiatan
Rangkaian kegiatan diawali dengan penempatan para peserta di penginapan yang menggunakan gedung sekolah SDK I Kefamenanu dan SDK III Kefamenanu, pada Sabtu pagi (22/10/2016) pukul 10.00 Wita. Di senja hari, tepat Pukul 13.45-14.45 diadakan prosesi penjemputan para peserta dari depan SDK I Kefamenanu menuju depan Gereja Sta. Theresia. Prosesi penjemputan ini dimeriahkan oleh drum band dari anak-anak Sekami SDK I Kefamenanu dan “takanab” (tutur adat dalam bahasa dawan, Red) dari anak-anak Sekami SDN Bansone.
Kemeriahan acara penjemputan disempurnakan lagi dengan ibadat bersama di dalam Gereja Sta. Theresia yang dipimpin oleh Sr. Irene Beatrix Noni, CM. Acara dilanjutkan dengan doa Rosario Misioner. Doa ini dikemas dalam satu tampilan yang sungguh luar biasa.
Tepat pukul 15.30 Wita, Rm. Gerardus Salu, Pr selaku Deken Kefamenanu membuka secara resmi kegiatan Minggu Misi Sedunia yang ke-90 di tingkat Dekenat Kefamenanu. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk kegiatan dimaksud. “Terimakasih banyak kepada Ketua Komisi Karya Misioner Keuskupan Atambua dan Para Pastor Paroki se-dekenat Kefamenanu serta para animator/tris dan para dewan juri yang telah berkorban untuk menyukseskan acara kita ini”, ungkapnya.
Untuk menyeragamkan tepuk, yel-yel dan beberapa lagu, Panitia menyiapkan waktu untuk diadakan animasi bersama. Maka, sesudah Romo Deken membuka kegiatan secara resmi, tepat pukul 15.40 Wita Panitia dalam hal ini Rm. Djanu Mau Kura dan Rm. John Paul Naben serta Ibu Mia Soi selaku sekretaris KKI Keuskupan Atambua memberikan animasi kepada para peserta. Sukacita dan tawa ria mewarnai animasi ini.
Lomba lagu & gerak Sekami
Tepat pukul 17.45 Wita di hari yang sama, Sabtu (22/10/2016) diadakanlah lomba lagu dan gerak. Masing-masing Paroki peserta kegiatan menampilkan diri semaksimal mungkin; mulai dari penguasaan lagu dan gerak sampai pada pilihan busana yang dikenakan. Tiga orang judi yang diambil dari luar wilayah dekenat Kefamenanu itu sempat pusing karena semua peserta tampil memukau.
Di sela-sela kegiatan, beberapa orang berhasil diwawancarai. Di antaranya ada Ketua Panitia Kegiatan, Ketua Seksi atau penghubung KKI dekenat Kefamenanu, Ketua KKM (Komisi Karya Misioner) Keuskupan dan perwakilan dewan juri.
Ketika ditanyai tentang kegembiraan apa yang dialami melalui kegiatan ini, RD. Djanu selaku Ketua Panitia mengatakan, “Kami bergembira karena semua paroki yang ada di wilayah dekenat ini mengambil bagian. Apalagi Romo Deken begitu mempercayakan kegiatan ini untuk diatur sepenuhnya oleh kami Panitia”.
Hal senada juga diungkapkan oleh RD. John Naben selaku Ketua/Penghubung Seksi KKI Dekenat Kefamenanu. “Kami bergembira dengan kegiatan ini, selain karena kehadiran para peserta yang memenuhi target, tapi juga karena melalui kegiatan ini anak-anak diajar untuk mencintai Tuhan dan Gereja sejak dini”, tukasnya.
Kesan yang kurang lebih serupa disampaikan oleh P. Salvator Towary, SVD selaku Ketua KKM Keuskupan Atambua. “Satu kegembiraan yang dialami oleh kami adalah ketika anak-anak ini sudah dibiasakan untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan melalui metode-metode sederhana seperti doa, derma, kurban dan kesaksian yang sering mereka lakukan”, katanya. “Semestinya kegiatan seperti ini terus dijaga kontinuitasnya agar sukacita injili yang dialami oleh anak-anak ini bisa ditularkan kepada teman-teman mereka yang belum menggabungkan diri dalam Sekami”, ungkap Ibu Mia Soi selaku salah satu dewan juri menambahkan.
Di akhir kegiatan perlombaan, Lia Talan & Priska Siki anak Sekami asal Paroki Tunbaba yang dipercayakan menjadi MC dimintai pendapatnya. “Saya merasa senang sekaligus takut. Saya senang karena baru pertama kali masuk Sekami dan langsung mendapatkan kepercayaan seperti ini”, kata Lia. “Saya takut karena saya belom pernah menjadi MC sebelumnya. Takut buat salah.. he.. he.. “, tambahnya sambil tertawa.
Perasaan yang serupa pun dialami oleh Priska Siki. “Saya merasa senang dan sekaligus takut ketika dipercayakan menjadi MC. Saya tidak tahu harus mulai dari mana dan berakhir di mana”, paparnya. “Tapi saya bersyukur dengan kegiatan ini mental kami dilatih untuk menjadi lebih berani tampil di depan umum”, tegasnya.
Misa puncak dan aksi
Sesuai dengan agenda yang dibuat oleh panitia, Perayaan Puncak hari minggu misi sedunia yang ke-90 akan berlangsung pada, Minggu (23/10/2016). Misa direncanakan terjadi tepat pukul 08.00 Wita dengan Selebran utamanya Rm. Gerardus Salu, Pr selaku Deken Kefa dan dibantu oleh beberapa Imam konselebran. Tema yang diusung dalam minggu misi ke-90 kali ini adalah Gereja Misioner Saksi Kerahiman.
Selanjutnya agenda terakhir yang harus dilalui oleh para peserta kegiatan adalah aksi nyata. Direncanakan, anak-anak Sekami se-dekenat Kefamenanu akan pergi mengunjungi para jompo di Gua Maria Aplasi yang letaknya kira-kira 1 km dari tempat kegiatan. Kunjungan bagi para jompo ini merupakan aksi nyata yang mau dilakukan oleh para peserta kegiatan. Hidup Sekami Dekenat Kefamenanu!! Hidup Sekami Keuskupan Atambua!! Hidup Sekami Regio Nusra!! Hidup Sekami Indonesia.