Bacaan 1: Hak 2:11-19
Injil: Mat 19:16-22
Kata orang, yang paling enak itu adalah jadi “anak orang kaya” dan bukan orang kaya itu sendiri. Karena orang yang sukses dan kaya biasanya malah stress memikirkan kekayaannya. Sedangkan anak orang kaya tinggal menikmati kekayaan orang tuanya saja.
Namun tidak demikian dengan Suster Lucy Agnes, lulusan Universitas di Perth Australia dan mengambil magister (S2), di salah satu universitas di Chicago, Amerika Serikat. Putri tunggal dari pasangan dari pemilik restoran Ayam Bulungan. Ibunya merupakan sepupu pemilik salah satu perusahaan rokok terbesar, Djarum.
Mereka tentu merupakan keluarga tajir.
Suster Lucy Agnes memilih menjalani panggilannya sebagai rohaniwati ketimbang melanjutkan usaha orang tuanya. Meninggalkan kehidupan mewahnya membaktikan diri berbuat kebaikan, melayani kaum lemah di India, mengikuti Ibu Teresa.
Perjuangannya menjadi biarawati tentu tak mudah dan sempat ditolak kedua orang tuanya. Ia tidak menyerah dan pada akhirnya berhasil meyakinkan orang tuanya atas tujuannya itu.
“Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”
Demikian perintah Tuhan Yesus kepada kita semua pengikut-Nya.
Perintah yang betul-betul menginspirasi kehidupan Suster Luci Agnes.
Tak mudah bagi seseorang meninggalkan keduniawiannya. Sesuatu yang mungkin membuatnya nyaman meski itu hanya sementara saja dan bukan sesuatu kebahagiaan kekal. Keduniawian sebagai berhala dan bukan menjadi berkat bagi dirinya dan orang lain.
Sama seperti yang dijalani oleh Bangsa Israel kuno, tak bisa melepaskan kenikmatan hidup seperti yang dinikmati di Mesir. Perjalanan panjang menuju “Tanah Terjanji” menjadi suatu beban yang memberatkan sehingga melupakan dan meninggalkan Allah.
…mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Mereka segera menyimpang dari jalan yang ditempuh oleh nenek moyangnya yang mendengarkan perintah TUHAN…
Sikap itu akhirnya hanya mendatangkan murka Allah dan menghukum mereka tunduk kepada musuhnya dan menderita dalam kehidupannya.
Pesan hari ini
Harta mestinya menjadi berkat bagimu dan orang lain bukan penghalang untuk berbuat kebaikan dan mengikut Tuhan Yesus.
“Perjalanan hidup yang indah adalah ketika kamu mampu berbagi, bukan menikmatinya sendiri.”