Harta yang Paling Berharga

0
764 views
Harta dan Mutiara Terpendan, ditemukan di ladang, by Archdiocese of Malta

Puncta 30.07.23
Minggu Biasa XVII
Matius 13: 44-52

DALAM sebuah seminar, seorang motivator mengajak peserta untuk membuat daftar sepuluh hal yang paling berharga dalam hidup kita.

Ada yang membuat daftar: harta, mobil mewah, uang, pekerjaan, karier, jabatan, suami atau isteri, anak-anak, saudara, keluarga, dan lain-lainnya.

Sang motivator kemudian meminta peserta memilih menjadi tujuh prioritas yang paling berharga. Lalu dicoret lagi menjadi lima. Dari lima hal itu dibuang lagi menjadi tiga.

Peserta mulai bingung dan ragu-ragu memilih antara suami atau isteri, anak-anak dan saudara. Dari tiga yang paling berharga itu, harus dipilih menjadi satu yang paling berharga.

Ada yang mulai menangis ketika harus mencoret saudara dan anak-anak. Tangannya sangat berat, tidak mau bergerak ketika harus mencoret anak-anaknya.

Dan akhirnya tinggal satu hal yang paling berharga dalam hidup yaitu suami atau isteri sebagai pasangan hidup untuk selama-lamanya, sampai maut memisahkan.

Harta yang paling berharga itulah yang kemudian diperjuangkan menjadi cita-cita seluruh hidup.

Kalau uang atau karier sebagai pilihan yang paling berharga, orang akan mengarahkan segala pikiran, tindakan dan pola hidupnya untuk memperoleh uang atau kariernya dengan segala cara. Bagaimana pun caranya orang akan mengejar uang atau karier kesuksesan.

Bagi Yesus, harta paling berharga adalah Kerajaan Surga seperti yang dikatakan kepada para murid-Nya dalam perumpamaan Injil hari Minggu ini.

Harta yang paling berharga itu dipendam di ladang. Orang itu pergi menjual seluruh miliknya untuk membeli ladang itu.

Harta yang paling berharga juga diumpamakan seperti mutiara. Orang akan siap mengorbankan segala-galanya demi mendapatkan mutiara yang indah itu. Semuanya dipertaruhkan demi memperoleh mutiara yang indah itu.

Dalam seluruh hidup-Nya, Yesus berjuang agar Kerajaan Sorga itu sungguh hadir mewujud di dunia. Sekalipun harus mati di salib, Yesus tetap berjuang demi Kerajaan Allah itu terwujud.

Konsistensi perjuangan atas prioritas yang dipilih oleh Yesus inilah yang dapat menjadi teladan bagi kita untuk berani berjuang atas apa yang menjadi harta yang paling berharga dalam diri kita.

Pertanyaannya adalah apa yang menjadi harta paling berharga bagi kita. Bersediakah kita mempertaruhkan segala-galanya demi tercapainya hal yang paling berharga itu?

Apa yang kujunjung tinggi sebagai nilai luhur yang ingin kucapai dalam hidup ini?

Pergi ke pesta memakai baju,
Sayang sepatunya kiri semua.
Tuhan adalah pengharapanku,
Kumuliakan Dia selama-lamanya.

Cawas, mengejar cita-cita

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here