Hati-hati dengan Sumpahmu

0
254 views
Ilustrasi - Sumpah Janji by ist

Puncta 06.10.23
Jum’at Biasa XXVI
Lukas 10: 13-16

KATA adalah doa, ungkapan itu sering merupakan daya kekuatan seseorang. Apa yang diucapkan sering terpenuhi.

Orang Jawa mengungkapkan dengan istilah “idu geni” yang dikeluarkan dari mulut itu seperti api yang berdaya bakar.

Abimanyu berbohong saat ditanya Dewi Utari, apakah dia masih jejaka. “Kalau aku berbohong padamu, dindaku sayang, besuk aku mati dirajam panah seribu,” demikian rayuannya kepada Utari.

Padahal waktu itu, Abimanyu sudah beristeri Siti Sundari.

Kata-kata Abimanyu itu benar-benar terjadi saat dia maju perang di medan Kurusetra. Abimanyu dikepung bala Kurawa dan dihujani ribuan panah, sampai tubuhnya seperti landak berbulu panah tajam.

Drupadi, isteri Puntadewa diperlakukan semena-mena oleh Dursasana yang mabuk karna menang judi. Sanggulnya diurai dan “diudhal-udhal” oleh Dursasana yang “brangasan”.

Drupadi bersumpah, tidak akan bersanggul, jika belum keramas darah pemuda brandalan itu. Sumpah Drupadi terpenuhi saat Dursasana mati di tangan Werkudara.

Orang sering bersumpah atau berujar jika menginginkan sesuatu. Dalam roda kehidupan ini ada hukum: “Wong nandur bakal ngundhuh, wong utang kudu nyaur, wong nyilih kudu mbalekake”.

Semacam hukum tabur tuai atau sebab akibat. Yang hutang harus melunasi. Yang pinjam harus mengembalikan.

Kecaman Yesus kepada beberapa kota itu semacam peringatan bagi orang-orang di situ. Yesus memperingatkan penduduk kota Khorazim, Betsaida dan Kapernaum.

Mereka tidak mau bertobat dan percaya atas warta keselamatan dari Tuhan.

Mereka akan dihakimi bersama penduduk Tirus dan Sidon yang lebih percaya. Kapernaum pun akan diturunkan sampai ke dunia orang mati, karena tidak mau bertobat. Kata “Celakalah” lebih bernada peringatan bagi mereka semua.

Marilah kita berlaku baik pada semua orang agar jangan mereka mendoakan yang jelek kepada kita.

Sebab kata-kata adalah doa, harapan yang suatu saat dapat terpenuhi. Doa orang tertindas didengarkan Tuhan.

Menikmati angin sepoi dari barat,
Memandang senja di pingir pantai.
Ingatlah ada hukum sebab akibat,
Yang menabur angin menuai badai.

Cawas,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here