JALAN-jalan di kawasan Sidareja, kini banyak halusnya. Dibangun, diperbaiki, ditingkatkan, baik yang jalan kabupaten, propinsi, maupun jalan negara.
Ketika salah satu ruas jalan sedang diperbaiki, Pengudud-76 lewat. Melihat demikian nyamannya lapisan aspal yang halus, hati berbisik, ini bisa bahaya. Artinya, akan bisa terjadi kecelakaan, yang memakan korban jiwa, karena pemakai jalan ngebut, atau lalai.
Selang beberapa hari, di ruas jalan itu ada garis-lukisan kepolisian. Pertanda baru saja diselidik adanya kecelakaan pemakai jalan. Dan benar adanya, seorang tukang becak dengan becaknya, tertabrak dan terseret mobil pengangkut sayur di pagi hari. Jiwanya tak tertolong, karena kepalanya pecah, dan beberapa tulangnya patah.
Jalan bagus, senang. Jalan biasa asal tidak lobang, baik juga. Kecelakaan fatal terjadi, kerap kali karena orang tidak bijaksana menggunakan jalan raya. Ngebut, tak hargai pemakai lain, kurang disiplin aturan, sembrono, dsb-dsb. Maka baik perhatikan Kitab Kebijaksanaan, menggunakan sarana dunia, hendaklah sak-madya. Aja aji mumpung, aja dumeh, …. lsp.
Bijaklah berkendara di jalan raya. Ingat,… lalai sekejap, bisa nyawa melayang.
Wassalam
Sidareja, 20 Sept 2019