SEKALI waktu di awal bulan Februari 2019 lalu. Pendaran sinar matahari yang sebentar lagi akan hilang seiring dengan datangnya malam sungguh tidak mampu menghapuskan panorama alam yang menyuguhan pemandangan indah.
Dari atas ketinggian sebuah lahan permukiman tersaji areal lapangan berumput yang terbuka, rumah-rumah tradisional khas Using – seni arsitektur khas Banyuwangi. Juga tampak di depan mata hamparan persawahan dan ladang yang luas.
Dari sebuah titik ketinggian itu, mata manusia lalu termajakan oleh pemandangan sebuah lembah yang berada di balik jurang di mana hamparan pohon nyiur tengah melambai-lambai dari kejauhan, karena terpaan semilirnya angin dari perbukitan menuju lembah.
Sementara persis dari jarak dekat, persis di depan mata sejauh kita memandang, tersajilah taman rumahan dengan aneka bunga yang tengah mekrok dengan sempurna.
Aneka bunga ini seakan tengah ingin memamerkan keindahannya sebagai lambang cinta.
Aneka bunga itu punya koleksi warna sedemikian rampak; ada yang kuning, lainya merah kejinggaan, sementara di taman lainnya ada jenis aneka tanaman perdu yang berfungsi sebagai “pagar hidup”.
Griya Ekologi Kelir
Keindahan panorama alam dipadu dengan sajian seni arsitektur rumah Using yang sangat khas Banyuwangi itu ada di Griya Ekologi Kelir.
Inilah sebuah lokasi baru sebagai destinasi wisata inap dan tempat pembinaan yang berlokasi jauh dari keramaian.
Menyandang nama “ekologi” tentu saja punya makna. Ini karena lokasi wisata inap dan tempat pembinaan ini dengan sengaja memang ingin mengusung filosofi “dekat dengan alam”.
Inilah sebuah era gaya hidup baru manusia urban modern, ketika banyak orang mulai dijenuhkan oleh keramaian dan kemudian dengan sengaja memilih ingin “kembali ke alam”.
Inilah kerinduan massa modern di mana keinginan ingin menyatu dengan alam semesta itu semakin menggebu-gebu di tengah “gempuran” gaya hidup serba urban modern yan antara lain selalu ditandai oleh keharusan “always connected” semua dengan issues dan orang banyak.
Justru di Griya Ekologi Kelir inilah, keheningan situasi, hijaunya pepohonan, dan suasana menyatunya manusia-dan-alam sebagai sesama “ciptaan Tuhan” itu menjadi sajian utamanya.
Kini, ketika banyak orang urban modern mulai mengurangi kebiasaannya tidur menginap di hotel namun kemudian lebih memilih bungalo atau rumah penginapan di hamparan alam, maka Griya Ekologi Kelir ini menjadi salah satu jawabannnya.
Sekarang, eranya healing di kawasan pedesaan. Griya Ekologi Kelir di Banyuwangi menjadi opsi menarik untuk keperluan ini. (Berlanjut)