SAAT Yesus melontarkan pertanyaan balasan kepada para pemuka agama Yahudi dengan tujuan agar mereka menjawab dengan sejujurnya, mereka memilih untuk menolak memberikan jawaban kepadaNya. Pikiran dan hati mereka dibutakan oleh kedengkian terhadap Yesus yang hanya seorang anak tukang kayu saja.
Banyak pemimpin yang memiliki sikap arogan, yang tetap memegang teguh pendiriannya meski di dalam hatinya, mereka menyadari bahwa mereka berada di pihak yang salah. Bagi mereka, pihak penguasalah yang berhak menentukan kebenaran, bukan pihak yang lemah.
Seorang pemimpin hendaknya menggunakan kekuasaan untuk membela kebenaran, bukan untuk memanipulasi kebenaran demi kepentingan pribadi atau kelompoknya. Sadari bahwa kebenaran adalah tetap kebenaran meski disuarakan oleh kaum minoritas.
Mari kita berakar di dalam Kristus agar iman kita bertumbuh kokoh sehingga di dalam situasi apapun kita tetap setia melangkah di jalan kebenaranNya.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)