KESEDIAAN Yusuf untuk taat pada perintah Allah meskipun berlawanan dengan kehendaknya, merupakan bukti nyata dari ungkapan imannya yang besar. Dengan tulus, Yusuf menerima Maria sebagai istrinya, bahkan merawat dan memelihara Yesus dengan tanggung jawab dan penuh kasih sayang.
Di dalam hidup ini, kita kerap menemui persoalan pelik yang membutuhkan sebuah keputusan yang bijaksana. Apakah kita mengundang Tuhan untuk membimbing dan mengarahkan kita dalam menentukan pilihan yang tepat sesuai kehendakNya? Masihkah kita tetap bersedia taat kepadaNya dan mengutamakan kehendakNya, saat resiko dari keputusan kita melibatkan pengurbanan perasaan dan harga diri kita?
Rencana Tuhan memang tidak dapat dipahami oleh akal budi kita, namun selalu mendatangkan kebaikan dan mengarahkan kita kepada jalan keselamatan. Meskipun sulit dan bertolak belakang dengan kehendak kita, hendaknya kita berjuang untuk meneladani ketaatan Yusuf. Mari kita senantiasa bersandar kepada Tuhan dan mohon kekuatan daripadaNya agar kita dimampukan untuk tetap setia hidup di dalam rencanaNya.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)