MENGASIHI dan mencintai Tuhan dan sesama itu perintah. Karena bersifat perintah, maka wajib dilaksanakan, tidak bisa tidak.
Dalam kitab Ulangan 6: 2-6 Musa dengan tegas mengatakan bahwa ini perintah. Dalam Injil Markus 12:28-34 Yesus juga mengatakan bahwa mencintai itu perintah utama.
Ukuran dari mengasihi Tuhan dan sesama itu, mengasihi dengan seluruh diri, dengan segenap keluatan, tidak setengah-setengah. Perintah mencintai Tuhan merupakan teks kunci spiritualitas bangsa Israel.
Dia menjadi syema Israel: “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengam segenap jiwa, dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatanmu.” Mencintai
Tuhan itu bukan sekadar relasi sentimemtal atau hubungan mistik.semata dengan Allah, melainkan terwujud dalam berpegang teguh pada seluruh perintah dan ketetapan Allah.
Melaksanakan perintah Tuhan merupakan ekspresi rasa syukur, cinta balasan, jawaban total yang timbul dari dalam diri manusia dan meliputi seluruh hati, jiwa, akal budi dan kekuatan. Seluruh aspek kemampuan diri musti dikerahkan untuk mentaati perintah Tuhan, sebagai bagian ekspresi cinta kepada Allah.
Hormat bakti kepada Allah merupakan ungkapan seluruh diri, menyangkut seluruh perasaan (hati), terkait dengan inti diri (jiwa), seluruh kemampuan akal, ratio (akal budi) dan pengerahan kekuatan fisik (tenaga).
Ekspresi cinta kepada Allah, musti sama ditunjukkan dalam cinta kepada sesama. Yesus menegaskan: “Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini.”
Kita tidak mungkin bisa mengasihi Allah yang tak kelihatan, kalau kita tidak bisa mengasihi sesama yang selalu ada bersama kita. Seperti mencintai diri sendiri, kita mengasihi sesama kita.
Doaku: Ya Tuhan, ajarkan dan mampukan saya untuk mencintai Dikau dan sesama.
PS: “Syema” adalah kalimat perintah mengasihi Tuhan dengan segenap hati. Itu ditulis pada perkamen (kulit kayu) dan dipasang dengan tali untuk diikatkan pada jenang pintu, digantung di leher atau di kepala, dijadikan gelang sebagai peringatan bagi Israel tentang pentingnya perintah ini.