PEMBERIAN diri para religius menjadi luhur. Karena menghadirkan Allah Yang Maha Rahim untuk keselamatan semua orang.
Pemberian diri ini hendaknya dihidupi dengan semangat dan spirit seperti yang dimiliki Allah.
Rendah hati. Tidak mempertahankan ide. Pemikiran. Pendapat.
Bila terjadi beda pendapat, duduk bersama. Berdialog. Hingga ada kesepakatan.
Kalau itu terjadi, tidak ada lagi suasana permusuhan. Yang ada hanyalah membangun persaudaraan sejati. Saling mengasihi.
Tanpa pilih kasih
Itu dikatakan oleh Uskup Keuskupan Agung Palembang sekaligus Administrator Apostolik Keuskupan Sufragan Tanjungkarang Mgr. Yohanes Harun Yuwono dalam Perayaan Syukur atas 60 Tahun Profesi, 25 Tahun Hidup Membiara dan Kaul Kekal Suster-suster FSGM.
Terjadi di Kapel Biara St. Yusuf, Pringsewu, hari Kamis 25 November 2021.
Didampingi Uskup Emeritus Mgr. Al. Sudarso SCJ
Di akhir Perayaan Ekaristi Syukur itu, tak ketinggalan Uskup Emeritus Mgr. Aloysius Sudarso SCJ pun memberi kata-kata peneguhan kepada para pestawati.
Senada yang dikatakan oleh Mgr. Harun tentang kasih.
Uskup Sudarso mengatakan, pengucapan profesi para suster yang terjadi hari ini, bukan sekedar pengucapan profesi.
Tetapi profesional dalam kasih.
Dalam pelayanan apa pun yang akan diberikan Tuhan lewat kongregasi.
Profesional dalam kasih pertama-tama harus merelakan diri. Melepaskan. Tidak posesif dalam harta benda. Orang. Pendapat. Pemikiran.
Taat dengan melibatkan Tuhan dalam hidup. Untuk itu mohonlah berkat Tuhan selalu dalam berjuang untuk mengasihi tanpa pilih kasih.
Profesional dalam kasih tidak hanya untuk kaum imam dan para religius. Tetapi juga dalam hidup berkeluarga.
Supaya setiap anggota keluarga merasa dicintai. Dikasihi.
- Tiga suster FSGM yang merayakan pesta 60 tahun profesi: Sr. M. Ignatia FGSM, Sr. M. Electa FGSM, Sr. M. Leoni FGSM.
- Empat suster merayakan pesta 25 tahun hidup membiara: Sr. M. Klarentin FGSM, Sr. M. Huberta FSGM, Sr. M. Elina FSGM, Sr. M. Genoveva FGSM.
- Dua suster mengucapkan profesi kekal: Sr. M. Ivana FSGM dan Sr. M. Antoni FSGM.