Hidup Sebagai “Tawanan Roh”

0
490 views
Menjadi tawanan Roh

Bacaan 1: Kis 20:17-27

Injil: Yoh 17:1-11a

Hidup kadang tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan. Setiap orang pasti punya cita-cita atau keinginan dan berusaha sangat keras mewujudkan. Namun jika Tuhan tidak berkenan maka apa yang diinginkan itu tak kan pernah terwujud.

Jelas bahwa Tuhan sangat berperan dalam kehidupan setiap orang yang percaya.

Pewartaan injil adalah karya Kerajaan Allah dan milik Allah sendiri. Dalam evangelisasi, setiap pewarta haruslah mengandalkan Allah, Dia-lah penggerak utamanya.

Allah adalah aktor utama dalam evagelisasi.

Rasul Paulus dalam perjalanan misinya senantiasa berpegang teguh pada tuntunan Roh dan menyebut dirinya sebagai “Tawanan Roh”. Meskipun Roh menunjukkan betapa banyak penderitaan dan penjara yang harus ia jalani, Rasul Paulus tetap teguh mewartakan injil Kristus.

Kemana dia melangkah maka Roh-lah Sang Penunjuk Jalannya. Dalam perjalanan misi kedua, Paulus diarahkan untuk tidak ke Efesus dan Bitinia namun diarahkan agar menyeberang ke Eropa. Dan Paulus menurut tanpa membantah-Nya.

Dalam perjalanan pulang misi kedua ke Antikhio Syria, ia baru boleh singgah ke Efesus dan membentuk jemaat disana.

Saat perjalanan pulang misi ketiganya, Rasul Paulus tidak mampir ke Efesus namun langsung ke Miletus. Ia memanggil para penatua Efesus ke Miletus untuk menyampaikan salam perpisahan.

“Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: *dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.

Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu.”

Tugasnya sebagai pewarta telah dilaksanakan dengan baik. Demikian peneguhannya kepada jemaat dan penatua di Asia kecil.

Tuhan Yesus dalam doa-Nya kepada Bapa, menyerahkan kembali para jemaat-Nya kepada Bapa-Nya selaku pemilik sah jemaat.

“Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.

Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.”

Pesan hari ini

Kita adalah Keledai yang ditunggangi Tuhan Yesus masuk ke Yerusalem. Ia akan mengarahkan kemana harus melangkah melalui penyertaan Roh Kudus dan jangan menolak.

“Iman tidak pernah tahu kemana ia dibawa, tetapi ia mencintai dan mengenal Dia yang memimpin.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here