SEJARAH umat manusia berada dalam tangan Tuhan. Setelah manusia jatuh dalam dosa (Kejadian 3) dan menyebabkan kekacauan (Kejadian 4 dan 11), Tuhan memulai babak baru dengan memanggil Abram (Kejadian 12).
Tuhan memanggil dia untuk pergi ke negeri yang baru (Kejadian 12: 1). Tuhan akan menjadikannya berkat bagi umat manusia (Kejadian 12: 3). Abram mendengarkan Tuhan (Kejadian 12: 4).
Santo Paulus mengajarkan bahwa Tuhan memanggil manusia untuk mencapai hidup yang kudus (2 Timotius 1: 9).
Itu bisa dicapai sesuai dengan rencana Tuhan yang terlaksana dalam diri Yesus yang telah mengalahkan kuasa maut (2 Timotius 1: 10)
Dalam peristiwa transfigurasi, Tuhan Allah memperkenalkan Yesus di hadapan Petrus, Yakobus, dan Yohanes bahwa Dia adalah Putera-Nya terkasih yang kepada-Nya Tuhan berkenan (Matius 17: 5). Karena itu, orang diajak mendengarkan Dia.
Ketiga bacaan pada hari Minggu Prapaskah II ini menegaskan panggilan hidup manusia. Orang dipanggil untuk mendengarkan dan menaati Tuhan. Abram dan Tuhan Yesus merupakan dua figur penting telah melaksanakannya.
Orang diajak menyadari panggilan hidupnya dan meneladan Yesus. Hidup demikian akan membuahkan berkat, keselamatan, dan kemuliaan.
Hal itu nyata dalam hidup Yesus (Matius 17: 2). Mengalami itu, orang sangat berbahagia (Matius 17: 4).
Namun, kemuliaan itu dicapai lewat jalan sengsara, wafat, dan kebangkitan. Karena itu, Yesus berpesan agar ketiga murid-Nya tidak menceritakan penglihatan itu sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati (Matius 17: 9).
Pada Masa prapaskah ini, orang diajak untuk menghayati panggilan hidupnya sesuai dengan rencana Tuhan dalam Kristus Yesus sejak dunia dijadikan (2 Timotius 1: 9).
Itu penuh dengan tantangan. Namun, orang pasti dapat menjalaninya. Bukan dengan kekuatan manusiawi, melainkan dengan kekuatan Tuhan (2 Timotius 1: 8).
Tuhan menyertai mereka yang berharap kepada-Nya (Mazmur 33: 22).
Minggu Prapaskah II, 5 Maret 2023