![Romo Yohanes Marthinianus Rada O.Carm yang dinyatakan hilang sejak tanggal 19 Desember 2017. (Ist)](https://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2018/01/IMG-20180102-WA0032-696x983.jpg)
SEJAK dinyatakan hilang pada hari Selasa petang tanggal 19 Desember 2017 lalu, hingga kini keberadaan Romo Yohanes Marthinianus Rada O.Carm masih menyimpan misteri. Imam religius anggota Ordo Karmelit ini hilang di Pantai Wairi’i dan hingga kini keberadaannya tidak diketahui pasti.
Romo Rada O.Carm diketahui meninggalkan Biara Karmelit di Weru Woret – Nita pada hari Selasa pagi tanggal 19 Desember 2017. Kepada rekan-rekan sebiara, Romo Rada berpamitan mau pergi ke Pantai Wairi’i, Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka. Tujuan kepergiannya hanya berenang dan berendam di perairan pantai.
Ia pergi naik sepeda motor dan kemudian meninggalkan kendaraannya di suatu tempat, berganti busana, dan kemudian mandi di bibir pantai. Namun, beberapa jam kemudian, keberadaannya tidak diketahui lagi dan kemudian ia dinyatakan ‘hilang’, sekalipun beberapa barang miliknya ditemukan tetap utuh.
Pengumuman ‘Dicari’
Sepanjang hari Selasa tanggal 2 Januari 2018 ini, telah muncul berita di medsos tentang hilangnya Romo Rada O.Carm tersebut disertai nomor kontak anggota keluarganya.
Kepada khalayak ramai, pengumuman dengan judul “Dicari” itu berharap agar siapa pun yang tahu dimana Romo Rada berada, dimohon kesediannya untuk segera menghubungi keluarga.
Redaksi Sesawi.Net mencoba menghubungi beberapa narasumber di kalangan imam Karmelit di Malang menanyakan proses pencarian atas kepastian keberadaan Romo Rada tersebut.
Pihak Ordo Karmelit mengaku sangat prihatin bahwa hal ini telah terjadi menimpa pada salah satu imam anggotanya yang hingga kini dinyatakan ‘hilang’ dan keberadaannya masih belum diketahui pasti.
Pihak Biara Karmelit lokal di Maumere sudah minta bantuan Basarnas untuk melakukan proses pencarian atas keberadaan Romo Rada O.Carm. Namun, hingga hari Selasa petang ini, hasil proses pencarian korban itu masih nihil.
![](http://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2018/01/Pantai-Wairi-Sikka.jpg)
Laporan media lokal beberapa hari lalu menyebutkan kabar sebagai berikut.
- Romo Yohanes Martianus Rada O.Carm berumur 32 tahun dan dinyatakan keberadaannya tidak diketahui lagi sejak hari Selasa petang tanggal 19 Desember 2017, mulai kira-kira pukul 17.00 WITA.
- Ia diketahui ingin mandi berendam dan berenang di bibir Pantai Wairi’i, Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka dan beberapa jam kemudian keberadaannya tidak diketahui lagi.
- Menurut Flores.net, Kabag Humas Polres Sikka, Iptu Margono mengatakan, mereka mendapat kepastian terhilangnya Pastor Yohanes dari informasi Pater Jhon Kopong O.Carm di Biara Karmel di Nita.
- Romo Rada mengalami sakit kulit dan beberapa luka. Kepergiannya ke pantai untuk berendam dan berenang itu dilakukan dalam konteks ingin menyembuhkan penyakitnya dengan cara mandi air laut.
- Mandi dan berendam di laut untuk proses penyembuhan itu sudah dia lakukan selama tiga pekan terakhir hingga akhirnya saat mandi terakhir pada tanggal 19 Desember 2017 ia lalu dinyatakan hilang.
- Selama ini, Romo Rada selalu mengajak 1-2 orang teman untuk bersama-sama mandi dan berenang di air laut di bibir pantai. Namun, pada hari Selasa pagi tanggal 19 Desember 2017 lalu, ia pergi sendirian.
- Warga setempat menemukan satu unit sepeda motor dan pakaian ganti dengan identitas KTP milik korban di lokasi yang diperkirakan dia meninggalkan sepeda motor, berganti pakaian, dan kemudian mandi di pantai.
- Barang-barang korban yang ditemukan –selain sepeda motor dan kartu identitas- juga sepasang sandal berbahan kain, celana pendek dari bahan jins dan sehelai baju. Kacamata tebal dan dua HP-nya tidak ditemukan.
- Semua barang itu kini ditempatkan di dalam ruang doa lantai II Biara Carmel di Dusun Weru Woret, Desa Nita, Kecamatan Nita, sekitar 10 Km sebelah barat Kota Maumere, sejak Kamis (21/12/2017) malam.
- Menurut pimpinan Ordo Karmel Indonesia Bagian Timur yakni Pater John Djawa, korban tidak meninggalkan pesan apa pun. “Hanya pada hari Selasa (19/12/2017) kira pukul-kira 11.30 WITA, dia sempat kirim pesan SMS kepada salah seorang frater dan mengatakan dia pergi mandi,” kata Romo John.
- Korban diketahui bisa berenang dengan baik dan besar kemungkinan ia sengaja berenang di perairan yang agak sepi agar tidak diketahui banyak orang.
- “Tidak ada tanda sedikit pun sebelum ini yang buat kami terkejut. Dia tipe orang yang ceria, gembira, suka lucu dan tidak suka menyusahkan orang lain. Selalu happy-happy saja. Tugas utamanya sebagai ekonom mengurus biara kami di wilayah Indonesia Bagian Timur dikerjakan dengan senang hati,” kata Romo John sebagaimana dilansir Kupang Post.
- Romo Mar ditahbiskan tahun 2013 dan kabar tentang keberadaannya yang masih misteri ini sudah disampaikan kepada ibu kandungnya di Jalan Nangka Kota Ende.
Proses pencarian
Menurut Romo John, usaha keras bisa menemukan kembali Romo Mar sudah diupayakan serius dengan melibatkan tim Basarnas lokal bersama instansi terkait seperti TNI AL, polisi dan nelayan.
Ritual adat Sikka juga sudah dilakukan oleh Tanapuang (tuan tanah) di lokasi ditemukanya barang-barang pribadi Romo Mar.
Upaya lain dilakukan dengan minta bantuan orang yang memiliki kemampuan supranatural.
Hasilnya masih nihil.
Salah satu spekulasi mengatakan, Romo Mar bisa jadi berenang di perairan yang sepi dan kemudian tersambar ombak lalu tersangkut di kedalaman dimana banyak terdapat karang.
Marilah kita berdoa agar keberadaannya bisa segera dideteksi dan ditemukan dalam keadaan selamat.
Sumber: Floresa.com, Flores.net, Kupang Post, Tribun News.