Tidak. Hipnoterapi tidak membuat ingatan terlupakan apalagi lupa ingatan. Tidak jelas dari mana asalnya anggapan keliru seperti ini, namun kekhawatiran bahwa hipnoterapi akan membuat seseorang menjadi lupa memang timbul.
Barangkali anggapan itu timbul setelah orang menyaksikan atraksi panggung yang membuat seseorang lupa pada namanya sendiri, lupa pada suaminya, lupa pada tempat duduknya, dan sebagainya. Sekali lagi, itu adalah pertunjukan dengan maksud dan tujuan tertentu, bukan untuk terapi.
Di ruang terapi, yang terjadi malah sebaliknya. Ingatan yang tersimpan rapi, dalam, tersembunyi di bawah sadar, selama itu berkaitan dengan masalah yang dihadapi klien, justru akan dimunculkan. Bila diumpamakan program komputer, terapis akan meminta klien untuk mengklik folder tertentu dan membuka file tertentu juga.
Sebagai contoh. Ada seorang pria usia 40-an tahun sangat merindukan sang ibu, yang telah meninggalkannya sejak usianya 2 tahunan. Ia hampir tidak punya “ingatan” tentang ibunya, dan kerinduan itu sangat mengganggu.
Dalam proses terapi, terapis meminta pria ini mengeklik folder masa kecil, dan membuka file tentang sang ibu. Paling tidak, yang bersangkutan memiliki memori tentang ibunya sejak ia masih di dalam kandungan.
Usai terapi, bukan hanya rindunya terhadap sang ibu terobati; ia kembali mengenali aroma, senyum, kulit, rambut dan lain-lain terkait wanita yang melahirkannya itu. Simptom sakit kepala, keringat dingin dan dada berdebar-debar setiap bertemu orang baru yang selama ini dialaminya juga hilang. Menarik, ‘kan?!