OTORITAS tenaga kerja Australia akhirnya turun tangan. Tak mau keputusan melarang terbang semua pesawat Qantas bisa berakhir dengan bencana finansial super jumbo, Fair Work Australia dengan paksa menyuruh manajemen Qantas mencabut keputusannya yang sangat tidak populer itu: meng-grounded seluruh pesawat.
Dengan keputusan bersama yang dimotori Fair Work Australia itu, seluruh burung besi berlabel maskapai penerbangan Benua Kangguru ini akhirnya bisa berpacu lagi di udara bebas.
Keputusan CEO Qantas Alan Joyce yang melarang semua pesawatnya terbang sejak Sabtu malam memang tak ayal telah membuat 70 ribu calon penumpang keteteran dimana-mana. Bahkan di Hong Kong, sebuah hotel terpaksa hanya bisa menyediakan matras tempat tidur darurat bagi ratusan calon penumpang yang terpaksa gigit jari karena Qantas kena larangan
Kisruh yang melanda Qantas antara lain dipicu oleh sas-sus yang menyebutkan maskapai nasional Benua Kangguru ini berencana mem-PHK- tak kurang 1.000 jenis pekerjaan, meski ambisi untuk membuat Qantas berkibar kembali juga menghangat. Keputusan Sabtu malam itu juga membuat malu PM Australia Jullian Gillard yang dalam waktu dekat akan menjadi tuan rumah bagi pertemuan para pemimpin negara-negara persemakmuran di Perth, Australia Barat.
17 anggota negara-negara persemakmuran itu sudah resmi booked memesan tiket pp dengan Qantas.
