Ul 7:6-11, 1Yoh 4:7-16 dan Mat 11:25-30
Bacaan-bacaan suci pada hari raya ini, mau menampilkan pribadi Allah yang penuh kasih. Belas kasih Allah yang Mahabesar nyata dalam sejarah hidup bangsa Israel. Kasih Allah menjadi sungguh sangat nyata dalam diri Yesus Kristus.
Paus Paulus VI mengatakan: “Hati Mahakudus Yesus adalah lambang dan ungkapan nyata dari kasih abadi Allah.”
Hati adalah lambang seluruh batin manusia. Kita semua memiliki hati sebagai tempat merasa cinta, kasih, marah dan hal positip dan negatip lainnya. Suatu tubuh hanya dapat hidup kalau di dalamnya terdapat suatu hati yang berdebar-debar.
Kita tidak akan dapat mengerti perayaan Hati Yesus yang Mahakudus, kalau kita tidak menyadari bahwa kita memiliki juga hati. Hati Yesus yang berkobar-kobar itu, mesti juga menjadi kobaran hati kita dan hati Gereja.
Gereja juga memiliki hati, karena Gereja adalah Tubuh mistik Yesus Kristus. Dalam Tubuh Gereja hati umat berdebar seirama dan bersatu dengan hati Kristus.
Agar kita dan Gereja memiliki hati seperti Yesus maka: kita mesti datang kepada Yesus, belajar dari Dia, karena Dia lemah lembut dan rendah hati, pikul kuk yang dipasang Yesus pada bahu kita.(Mat 11:28-29).
Allah memgasihi kita, bukan karena jasa kita. Maka tugas kita adalah melanjutkan kasih Allah itu kepada sesama kita. Dalam Yesus yang hati Mahakasih, kita bisa lebih mencintai sesama. Semoga.